Bisnis.com, JAKARTA—Palang Merah Indonesia (PMI) kembali memperingati hari kelahirannya pada 17 September 2014.
HUT PMI ke-69 ini untuk tingkat nasional dirayakan di Semarang.
PMI yang dahulu identik dengan donor darah, kini telah dikenal sebagai organisasi yang terlibat dalam respon bencana, pertolongan pertama, medis, melakukan upaya pengurangan risiko bencana kepada masyarakat, dan berbagai pelayanan lainnya.
“Totalitas Tanpa Batas untuk Kemanusiaan menjadi tema peringatan HUT PMI ke-69, yang secara nasional dilaksanakan pada 17 September 2014 di Kota Semarang,” kata Sekretaris Jenderal PMI Budi A. Adiputro, dalam rilis yang diterima Sabtu (13/9/2014).
Dia mengarakan acara akbar tersebut akan dihadiri oleh Ketua Umum PMI HM Jusuf Kalla, beserta para Ketua PMI tingkat provinsi seluruh Indonesia.
PMI Jateng sebagai tuan rumah, lanjutnya, telah menyiapkan tempat di Komplek Pusdiklat PMI Jateng yang ada di Sambiroto, Tembalang-Semarang. Acara itu sekaligus diisi dengan peresmian Gudang Pusat Pelayanan Bencana Regional Jawa Bagian Tengah.
“Ketua Umum PMI akan hadir untuk memberikan pengarahan, sekaligus meresmikan Pusat Pelayanan Bencana Regional PMI Wilayah Jawa Bagian Tengah,” ujarnya.
Menurut Budi, Jawa Tengah memiliki nilai historis dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. PMI yang didirikan sebulan setelah kemerdekaan RI, yakni 17 September, erat kaitannya dengan perjuangan rakyat melawan penjajah.
“Selain memiliki nilai historis, PMI Jawa Tengah selalu di garis depan saat situasi darurat bencana,” tambahnya.
Ketua PMI Jateng Sasongko Tedjo menyatakan kesiapannya sebagai tuan rumah peringatan HUT tingkat nasional. “Pada puncak peringatan HUT PMI tahun ini, kami akan menghadirkan pengurus PMI kabupaten-kota di Jawa Tengah, beserta ratusan relawannya,” ujarnya.
Sasongko menjelaskan pembangunan Gudang Regional Pelayanan Bencana PMI Wilayah Jawa Bagian Tengah di Semarang ini, dibangun atas kerja sama PMI dengan Palang Merah Singapura (Singapore Red Cross). Hal itu tidak lepas dari dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
“Pemprov Jawa Tengah juga mendukung secara moral dan material pembangunan pusat pelayanan bencana ini,” ungkapnya.