Bisnis.com, JAKARTA--Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin akan langsung bertindak sebagai Amirul Hajj yang memimpin delegasi jamaah haji Indonesia pada penyelenggaraan Ibadah Haji 1435H/2014M.
Kementerian Agama menetapkan Lukamn akan berangkat pada pada 25 September mendatang, bersama jajaran anggota Amirul Hajj lainnya ke Arab Saudi.
Amirul Hajj merupakan delegasi resmi jamaah haji Indonesia. Rombongan Amirul Hajj akan mewakili jamaah haji ketika ada pertemuan maupun undangan dari Raja Arab Saudi. Selain itu, Amirul Hajj mewakili jamaah dalam pertemuan antar Amirul Hajj seluruh dunia.
Untuk mempersiapkan agenda kegiatan selama di tanah suci nanti, Menag pun menyelenggarakan Rapat Koordinasi Amirul Hajj 2014 pada Rabu (10/9).
“Agenda rapat yaitu mengkoordinasikan persiapan menjelang keberangkatan, jadi terkait apa tugas dan kegiatan kita selama di tanah suci, itu yang sedang kita susun,” kata Lukman seperti dikutip laman Kementerian Agama, Rabu (10/9/2014).
Menurutnya, Amirul Hajj nantinya akan berkoordinasi dengan para petugas haji di masing-masing daerah kerja (daker) baik yang ada di Jeddah, Madinah dan Makkah.
Selanjutnya dilakukan pula pertemuan dengan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) komisi VIII serta Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang memang menjadi salah satu kelompok pengawas haji.
“Dibahas pula agenda pertemuan dengan Menteri Haji dari pemerintah Saudi dan Muassasah,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Menag, Amirul Hajj akan menghadiri malam taaruf yakni bertemu dengan seluruh petugas yang ada di Saudi Arabia.
Di sana, salah seorang perwakilan dari Amirul Hajj akan memberikan tausiyah kepada hadirin sembari mengontrol kondisi pemondokan secara langsung.
Sebagai perwakilan negara, Amirul Hajj tak hanya sekadar melakukan pertemuan. Lebih jauh, ia bertugas mengawasi pelaksanaan dan pelayanan ibadah haji di Arab Saudi.
Caranya dengan memonitor setiap layanan yang diberikan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Tanah Suci.
Sebagai Amirul Hajj, Menag akan didampingi para naib dan anggota. Naib terdiri dari tiga orang yakni Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Din Syamsudin, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj dan Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron Mukti.
“Tapi karena alasan kesehatan, Pak Said (Ketum PBNU) mengundurkan diri dan akan segera kitacari gantinya,” ujarnya.