Bisnis.com, PEKANBARU - Tunggakan pelanggan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Wilayah Riau dan Kepulauan Riau mencapai Rp30 miliar, atau sekitar 10% dari total omset setiap bulannya senilai Rp300 miliar.
Doddy Pangaribuan, General Manager PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau, mengatakan idealnya tunggakan pelanggan di suatu wilayah maksimal 3% dari omsetnya per bulan. Masih sering terjadinya pemadaman bergilir di Riau membuat masyarakat apatis terhadap tagihan listriknya.
“Tunggakan pelanggan paling banyak di Pekanbaru, mencapai sekitar Rp15 miliar. Tunggakan di perkotaan memang selalu lebih tinggi dibandingkan dengan tunggakan pelanggan di pedesaan,” katanya di Pekanbaru, Jumat (29/8/2014).
Doddy menuturkan pihaknya juga melakukan ketentuan yang sama terhadap pelanggan yang menunggak tagihan seperti wilayah lainnya. PLN akan memadamkan sementara aliran listrik yang menunggak sebulan, dan akan membongkar jaringannya apabila tunggakannya telah mencapai tiga bulan.
Menurutnya, sepanjang tahun ini perseroan menargetkan 122.000 pelanggan baru. Jumlah tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan target tambahan pelanggan yang ditetapkan tahun lalu sebanyak 13.000.
“Awalnya kami menargetkan tambahan 124.000 pelanggan baru tahun ini, tetapi karena keterbatasan daya kami menurunkan target tersebut,” ujarnya.
Saat ini sendiri pelanggan PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau mencapai 1,24 juta, yang terdiri dari 749.900 atau 60% pelanggan rumah tangga (R1) 450-900 volt ampere (VA), 274.780 (22%) pelanggan industri, dan 18% atau sekitar 224.820 pelanggan sisanya dari golongan lain.