Bisnis.com, BALIKPAPAN -- Rencana kerja sama perdagangan yang digagas Pemkot Balikpapan dengan daerah penghasil bahan makanan masih belum terealisasi karena belum adanya kepastian mengenai angka pasokan dan kebutuhan.
Kepala Bidang Perdagangan Disperindagkop Kota Balikpapan Said Achsin mengatakan kepastian mengenai angka pasokan dan kebutuhan tersebut menjadi dasar dalam membangun kerja sama antar dua daerah.
"Itu sebagai informasi dasar yang mendasari berapa banyak barang yang bisa dikirim ke Balikpapan, ujarnya kepada Bisnis, Kamis (28/8).
Dia menyebutkan suplai barang yang selama ini dipasok dari Surabaya dan Makassar merupakan kerja sama yang sudah terbangun sejak lama.
Para distributor pun sudah memiliki jaringan bisnis sehingga pengembangan usahanya lebih mudah dilakukan di dua daerah tersebut.
Said mengemukakan, sudah ada nota kesepahaman yang dibangun antara Balikpapan dan Pemprov Jawa Timur maupun Sulawesi Selatan untuk mempermudah suplai bahan makanan.
"Karena itu, perlu juga langkah-langkah seperti ini. Jangan sampai nanti, ketika kerja sama ditambah justru pasokannya tidak terserap pasar," katanya.
Selain itu, akses infrastruktur juga menjadi salah satu syarat dalam membangun kerja sama tersebut. Lokasi produsen, lanjut Said, harus dekat dengan jalan akses sehingga bisa dipastikan sayuran yang akan dikirim tidak rusak walau harus melalui proses distribusi dari panen sampai diterima di Balikpapan.
"Kalau jauh dari pelabuhan, kan bisa repot," katanya.
Asisten Bidang Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Setdakot Balikpapan Sri Soetantinah mengatakan proses untuk merealisasikan kerja sama dengan daerah penghasil memang tidak semudah yang dibayangkan.
Selain pasokan dan kebutuhan, juga perlu ada kesinambungan sistem sehingga kerja sama bisa terus berjalan.
"Karena kerja sama ini bukan hanya untuk sehari dua hari atau seminggu dua minggu. Ini kami harapkan bisa berjalan lama," katanya.
Tantin mengakui baru Sulawesi Barat yang dianggap potensial untuk diajak kerja sama dalam memenuhi pasokan bahan pangan dalam upaya memperluas dan memperkuat cadangan suplai di dalam kota itu. Kerja sama ini akan menambah opsi daerah pemasok bahan pokok ke Balikpapan sehingga kecukupan stok di dalam daerah tetap bisa terjamin.
Untuk menarik minat produsen di Sulawesi Barat, Tantin juga akan mengenalkan pusat informasi harga bahan pokok strategis yang telah bisa diakses melalui laman web ataupun SMS.
"Ini penting agar mereka [produsen] tahu berapa harga jual di sini. Kalau menarik harganya kan pasti akan dikirim," katanya.
Dia menyebutkan kelompok pengeluaran yang berpengaruh besar terhadap laju inflasi di Balikpapan berasal dari kelompok bahan makanan.
Apabila kelompok pengeluaran ini mengalami inflasi cukup besar, akan berpengaruh terhadap laju inflasi secara total.
Adapun, ketika laju inflasi di sektor ini dapat terkendali maka inflasi pun akan stabil.