Bisnis.com, SEMARANG -- Tim Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi Jawa Tengah memperkirakan kebijakan pengendalian bahan bakar minyak bersubsidi pekan ini belum memberikan dampak pada laju inflasi daerah.
Ketua TPID Jateng Sri Puryono Kartosoedarmo mengatakan program pengendalian alokasi BBM bersubsidi di wilayah Jateng dan DIY itu baru dilaksanakan pada 35 dari 730 stasiun pengisian bahan bakar untuk umum di kedua provinsi.
“SPBU yang menjalani program tersebut tidak berada di daerah distribusi utama sehingga diharapkan tidak memberikan dampak signifikan terhadap harga komoditas pangan,” jelasnya, Kamis (28/8/2014).
Tim TPID selanjutnya tetap mewaspadai beberapa faktor risiko inflasi terkait potensi El Nino yang potensinya berdampak pada pencapaian produksi pangan, serta dampak kenaikan tarif listrik, juga rencana penyesuaian tarif angkutan udara.
Sesuai perkembangan informasi dan faktor risiko inflasi itu, TPID Jateng akan meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait guna meminimalkan dampak kenaikan harga sejumlah kebutuhan di masyarakat.
“Selain itu, koordinasi juga akan diintensifkan dengan TPID kabupaten dan kota dalam rangka memperkuat kerja sama antar daerah untuk lebih mengoptimalkan kondisi surplus defisit bahan pangan yang ada,” tambahnya.
Sementara itu, berdasarkan hasil pemantauan harga komoditas pangan pokok di beberapa pasar menunjukkan kondisi selama Agustus stabil dan tidak terjadi kenaikan harga signifikan.
“Kondisi ini menyimpulkan secara tahunan akan adanya inflasi yang stabil pada bulan Agustus 2014.”