Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Citra Mandiri akan Hidupkan Pabrik Batu Tahan Api

PT Citra Mandiri Jawa Tengah siap menghidupkan kembali pabrik batu tahan api zaman Belanda di Mayong, Jepara senilai Rp15 miliar dengan mengaplikasikan teknologi China dan Rusia.
Badan Usaha Milik Daerah/Ilustrasi
Badan Usaha Milik Daerah/Ilustrasi

Bisnis.com,  SEMARANG--PT Citra Mandiri Jawa Tengah siap menghidupkan kembali pabrik batu tahan api zaman Belanda di Mayong, Jepara senilai Rp15 miliar dengan mengaplikasikan teknologi  China dan Rusia. 

Pabrik batu tahan api di Jepara itu sebelumnya pernah beroperasi pada zaman pemerintahan Belanda hingga 2008 sebelum berhenti karena teknologi mesin pabrik tidak mampu beroperasi. 

Direktur Utama CMJT Sayuti menuturkan pembangunan ulang pabrik itu masih dibahas bersama dengan tim revitalisasi Perusahaan Daerah yang dibentuk Gubernur Ganjar Pranowo untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan. 

“Sudah ada investor yang menawar dengan menggunakan teknologi Guangju China dan Rusia. Saat ini bersama tim revitalisasi sedang membahas dan menyusun bentuk kerja sama,” jelasnya kepada Bisnis, Senin (25/8/2014).  

Rincian potensi penanaman modal Rp15 miliar yang disampaikan tersebut berupa Rp8 miliar untuk investasi tanah dan bangunan dan Rp7,6 miliar untuk penggantian mesin baru. 

Lebih lanjut Sayuti menjelaskan, sesuai dengan masukan tim revitalisasi maka direksi CMJT disarankan tetap ikut ambil bagian dalam manajemen usaha ketika pabrik kembali dioperasikan. 

Pada tahap awal, saat ini CMJT masih mengkaji bentuk kerja sama serta menghitung bagaimana nanti pembagian hasilnya. 

“Artinya asset pabrik punya kita dan mereka akan investasi dalam bentuk mesin dengan teknologi dengan nilai tertentu. Tim appraisal juga sudah menghitung kontribusi bagi hasil dari sharing asset.”

Adapun  kesepakatan revitalisasi pabrik di atas lahan 2 hektare itu diharapkan terealisasi tahun ini mengingat saat ini kebutuhan batu tahan api sangat penting bagi industri seperti pabrik tekstil, cor logam, pabrik gula dan lainnya. 

 Suyuti menyatakan batu tahan api yang digunakan industri di Indonesia sejumlah 92% merupakan impor dari China dan Jepang. 

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meminta jajaran Direksi CMJT tetap memrioritaskan asset yang tidak terinventarisasi dengan baik dan mengembangkan terobosan untuk mengelola aset beserta bisnisnya.

“Optimalisasi keseluruhan aset nantinya bisa menghasilkan pendapatan yang signifikan. Inovasi bisnis bisa didiskusikan antar jajaran direksi,” ungkapnya.

CMJT merupakan salah satu BUMD yang terus mendapatkan dorongan berkembang dalam 13 lini bisnisnya berupa pabrik es, apotek, perkebunan, jasa ruang pertemuan dan agrowisata. 

Tahun ini Perusda itu menargetkan laba bersih Rp21 miliar meningkat dari laba pendapatan 2013 Rp19 miliar. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper