Bisnis.com, MONROVIA-- Pemerintah Liberia memberlakukan jam malam yang berlaku dari pukul 21.00 sampai pukul 06.00 waktu setempat dalam upaya mencegah penyebaran virus Ebola.
Epidemi penyakit hemoragik itu telah menewaskan hampir 1.300 orang di Liberia, Sierra Leone, dan Guinea dan telah mengguncang Nigeria.
Selama 14-16 Agustus, Liberia tercatat paling banyak kematian baru, yakni sebanyak 53 jiwa, diikuti oleh Sierra Leone dengan 17, dan Guinea dengan 14.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (19/8/2014) menyatakan bahwa kasus Ebola di Afrika Barat telah mencapai 2.240, termasuk 1.229 kasus kematian di empat negara termasuk Nigeria.
WHO sedang bekerja sama dengan Badan Pangan Dunia WFP untuk memastikan pengiriman makanan bagi satu juta warga yang tinggal di kawasan terjangkit Ebola yang dikarantina di Guinea, Liberia, dan Sierra Leone.
Sementara Nigeria - negara Afrika paling padat dan produsen minyak nomor satu dunia - berhasil menahan wabah yang lebih terbatas, Liberia dan Sierra Leone tengah berjuang untuk menahan penyebaran virus Ebola yang mematikan di kalangan warganya.