Bisnis.com, PALEMBANG - Pemprov Sumsel menilai fenomena El Nino hanya berdampak pada pergeseran masa tanam dan dipastikan tidak mengganggu ketersediaan pangan di provinsi itu.
Sekretaris Daerah Sumsel Mukti Sulaiman mengatakan sejak Januari 2014 lalu provinsi itu sudah mengalami perubahan cuaca.
"Saat ini cuaca di Sumsel rata-rata sudah di atas 30 derajat celcius, yang berarti merupakan indikator bahwa El Nino [naiknya suhu di Samudera Pasifik] sedang terjadi di Sumsel," katanya, Rabu (13/8/2014).
Dia mengatakan meski berdampak terjadi pergeseran masa tanam dan masa panen akan tetapi produksi tanaman pangan seperti beras masih cukup.
"Belum ada penurunan produksi yg signifikan, jika memang terjadi penurunan produksi tanaman pangan yg signifikan maka bulog akan mengupayakan kekurangan dengan stok beras pemerintah," ujarnya.
Walaupun El Nino belum terlalu berdampak terlalu besar Mukti mengungkapkan pihaknya tidak akan lengah untuk mengantisipasi jika terjadi dampak yg diluar dugaan.
Dia mengatakan dinas-dinas terkait harus melakukan tugas sesuai tupoksinya masing-masing. Seperti ketersediaan beras dari Bulog, kemudian dengan dinas pertanian yang berkoordinasi untuk selalu melaporkan produksi beras,
Mukti menambahkan pemprov juga juga sedang mencari cara menanggulangi dampak penanggulangan El Nino, diana untuk jangka menengah akan membangun embung (penampungan air) jika terjadi kekeringan akibat El Nino.
"Untuk pertama baru akan dibangun satu embung di daerah Kisam, Kabupaten OKU Selatan, selanjutnya baru akan dibangun embung-embung di tempat lain seperti di daerah Lahat dan Muara Enim" katanya.