Lahir di keluarga yang serba kekurangan, Lee Myung-bak sempat tinggal di Osaka, Jepang, ketika Korea masih dijajah oleh Jepang. Ayahnya bekerja sebagai buruh tani di Negeri Sakura itu. Setelah Korea merdeka, Lee kembali ke Negeri Ginseng bersama keluarga.
Keadaan ekonomi keluarganya sempat membaik, tetapi masa manis itu berlangsung sebentar. Perang saudara di Korea membuat sang ayah menjadi pengangguran.
Keadaan seperti itu memaksa Lee kecil ikut berpeluh untuk membantu sang ayah. Dia ikut berjualan kain di pasar-pasar. Namun, kesulitan ternyata tidak berhenti sampai di situ.
Lee yang terlahir dalam keluarga besar, orang tuanya memiliki enam orang anak. Ketika masih dalam keadaan perang, salah satu kakak dan adiknya terkena bom, dan harus tutup usia dua bulan kemudian.
Dia menuliskan kisah masa sulitnya yang harus berpindah-pindah tempat karena ayahnya kesulitan mendapatkan pekerjaan. Ketika semuanya bekerja pun, kemiskinan tidak dapat diatasi. Kelaparan masih terus melanda keluarganya.
Namun, deraan kemiskinan sejak kecil melecut Lee bersaudara agar selalu membakar semangat dan lepas dari hidup susah. Lee dan saudaranya tetap disekolahkan sejak kecil, tetapi yang diberi kesempatan untuk melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi hanya dua abang Lee.
Dengan lika-liku kehidupan yang tidak mudah, akhirnya Lee bisa melanjutkan kuliah di Universitas Korea. Ketika mahasiswa dan terjadi kudeta militer pada 16 Mei 1961, semua pria Korea yang sehat diharuskan ikut kegiatan militer.
Lee pun mendaftarkan diri tetapi ditolak karena ditemukannya penyakit bronkiektasis atau saluran napas kronis yang menyebabkan tubuhnya semakin lemah jika terlalu lelah. Dia juga sempat bergabung menjadi aktivis mahasiswa yang menolak sistem pemerintahan baru pada masa tersebut.
Kegiatan ini pula yang membuat Lee dan beberapa kawannya menjadi buronan pemeritah. Dengan tuduhan bohong, pelaku pembunuhan dan pemerkosaan, wajah Lee dipampang di daftar pencarian orang di seluruh kota.
Tak lama setelah keluar dari penjara, Lee dinyatakan lulus kuliah. Namun, pada saat itu pula menjadi saat yang terberat bagi Lee dan keluarganya karena sang ibu tutup usia. Pada Juli 1965, Lee diterima bekerja di Hyundai Constructions.
Bagaimana lika-liku perjalanan hidup Lee Myung-bak hingga bisa menjadi Presiden Korea Selatan?
Semua itu diceritakan oleh Lee Myung-bak sendiri dalam buku ini. Mengangkat perjalanan hidupnya sendiri menjadi sebuah otobiorafi, Lee menceritakan perjalanan hidupnya yang menarik satu per satu secara mendetail.
Menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti, Lee mengajak pembaca untuk masuk ke dalam kisah hidupnya dari bawah hingga bisa menjadi Presiden Korea Selatan. Lee mengharapkan buku ini dapat menginspirasi orang di mana pun untuk mewujudkan mimpi menjadi negarawan, pengusaha dan pemimpin negara.
Data buku
Penulis : Lee Myung-bak
Penerbit : Pustaka Inspira
Tebal : 416 halaman
Cetakan : Juni 2014
ISBN : 978-602-97069-7
Judul: Gerobak Lee Myung-bak,
