Bisnis.com, MANADO—Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Sinyo Harry Sarundajang menilai masa depan provinsi tersebut bersumber dari laut, sehingga potensi itu harus dikembangkan semaksimal mungkin.
Menurut Sarundajang, Indonesia perlu mendorong masuknya investasi di sektor kelautan dan perikanan yang berbasis ekonomi biru (blue economy) untuk menciptakan produksi komoditas kelautan dan perikanan yang berkualitas dan berkelanjutan.
Keberhasilan industrialisasi kelautan dan perikanan yang menerapkan konsep ekonomi biru diyakini bisa mencapai ketahanan pangan dan menyejahterakan masyarakat.
Oleh karena itu, pihaknya mendorong peran swasta dalam pembangunan ekonomi prolingkungan melalui pengembangan bisnis dan investasi inovatif dan kreatif.
“Masa depan kita berada di lautan, pesisir, dan kepulauan. Oleh karena itu, jaga potensi sumber sumber daya ikan, rumput laut, udang, serta produk lainnya dari laut,” ujarnya, Senin (11/8/2014).
Sarundajang mengatakan pengelolaan produksi perikanan bukan hanya sebatas menangkap ikan, melainkan juga bagaimana industri pengelolaan memanfaatkan teknologi, sehingga menghasilkan produk berkualitas dan siap ekspor.
Wilayah Indonesia mencapai 5.193.252 km persegi yang terdiri atas 1.890.754 km persegi luas daratan dan 3.302.498 km persegi luas lautan atau luas daratan hanya sekitar sepertiga dari luas seluruh Indonesia, sedangkan dua pertiga berupa lautan.
“Kenyataannya, sampai saat ini kita masih lebih mengandalkan sumber daya alam di darat ketimbang di laut,” tegasnya.