Bisnis.com, MANADO—Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) mengancam para pelaku tawuran antarkampung yang menggunakan panah wayer di Kota Manado.
Jika kedapatan melakukan aksi kriminalitasnya kembali, maka aparat keamanan daerah tersebut tak akan segan melakukan tindakan tegas berupa tembak di tempat.
Wakil Gubernur Sulut Djouhari Kansil mengatakan aksi panah wayer ini sudah banyak memakan korban luka, bahkan sudah ada yang meninggal dunia.
Menurut Kansil, Kota Manado yang merupakan Ibu Kota Provinsi Sulut perlu mendapat perhatian serius, baik oleh masyarakat maupun para penyelenggara negara di daerah ini.
“Tak dapat dipungkiri bahwa dengan adanya tawuran antarkampung yang disertai panah wayer ini telah menciptakan stabilitas daerah kurang nyaman,” ujarnya, Minggu (10/8/2014).
Selain itu, tindak kejahatan lainnya seperti pencurian dengan kekerasan, trafficking, serta geng motor yang menjurus ke arah brutalisme telah menjadi fakta yang harus diperangi secara bersama-sama.
Oleh karena itu, Pemprov Sulut menyelenggarakan rapat koordinasi dan evaluasi penanganan gangguan keamanan dengan Pemkot Manado dan sejumlah pihak terkait pada pekan lalu.
Kansil berharap melalui pertemuan itu, semua pihak bisa membangun kerja sama untuk mencari solusi berbagai masalah kamtibmas yang terjadi di Kota Manado.
Tujuan dari kerja sama itu adalah agar bisa tercapai stabilitas daerah yang utuh dengan berkolaborasi secara sinergis, terarah, dan berkelanjutan dengan segenap pemangku kepentingan dan segenap komponen masyarakat Sulut.
“Ini sebagai wujud tanggung jawab peran kita sebagai abdi negara dan abdi masyarakat,” tegasnya.