Bisnis.com, JAKARTA - Setelah melalui berbagai hambatan, akhirnya tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) berhasil menyalurkan bantuan pangan untuk warga Gaza, Palestina, korban kebrutalan tentara Zionis Israel.
“Bantuan itu dikemas dalam 1.221 paket berisi 5 kilogram beras, 2 kilogram daging, dan 3 liter minyak,” kata N. Imam Akbari, Senior Vice President ACT Indonesia, dalam rilis ACT yang diterima Bisnis.com, Kamis (7/8/2014).
Dia mengatakan sebelumnya ACT berhasil menyalurkan 50 ton gandum, 5 ton daging sapi, dan 1.000 helai baju untuk anak-anak.
“Bantuan tahap pertama ini sebagai upaya ACT membantu warga Gaza menyambut Idulfitri 1435 Hijriah yang baru saja berlalu. Selain itu, paket obat-obatan bagi keluarga serta bantuan kursi roda (wheel-chair) bagi pasien yang alami cacat permanen sehingga tidak bisa berjalan kecuali dengan menggunakan kursi roda,” kata Imam.
Menurut dia, ACT juga menyediakan rumah-rumah sewa bagi warga Gaza yang kehilangan tempat tinggal karena hancur kena bom.
“Bantuan yang bersifat emergency masih harus diberikan. Mengingat dampak luar biasa serangan militer Zionis Israel, menimbulkan kerusakan fisik dan korban meninggal, serta luka-luka yang lebih banyak dibandingkan dengan serangan tentara Israel tahun-tahun sebelumnya".
Untuk membantu kelangkaan listrik warga Gaza, ACT saat ini sedang menyiapkan dan mendistribusikan tahap pertama 50 unit genset (pembangkit listrik) berkapasitas 5 KWH.
Selain itu, kelangkaan air juga cukup memprihatinkan. ACT juga tengah menyiapkan 50 truk tangki air, dengan kapasitas per tangki 8-10 meter kubik atau 8.000-10.000 liter air bersih.
Dia mengemukakan donasi masyarakat untuk Palestina melalui ACT, tersalurkan dalam tiga fase yakni fase darurat, pemulihan sosial dan fisik.
“Emosi masyarakat membantu Palestina, harus bisa membuahkan dukungan jangka panjang. Hasil penggalangan donasi dalam masa-masa emosional seperti sekarang, harus bisa memberi manfaat jauh ke depan. Tidak habis sesaat di fase darurat saja,” harap President ACT Ahyudin.