Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya berencana membangun sarana penyeberangan berupa terowongan bawah tanah atau tunnel di kawasan Jl. Mayjen Sungkono dan Jl. HR Muhammad Surabaya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan proyek terowongan penyebrangan yang diperkirakan menelan investasi hingga Rp70 miliar tersebut dibuat untuk mengurai kemacetan dan kepadatan lalu lintas di kawasan barat Surabaya. Konsep terowongan tersebut serupa dengan dengan terowongan Casablanca dan Tanah Abang di Jakarta.
"Kami akan buat tunnel di Mayjen Sungkono, dan sekarang ini sedang dalam tahap feasibility study (FS). Persiapan ini untuk tahun depan [digarap]," katanya, Rabu (6/8/2014).
Rencananya, proyek terowongan penyeberangan tersebut berada tepat di sekitar Taman Makam Pahlawan karena pada titik tersebut kerap terjadi kemacetan parah, mulai dari gerbang tol Satelit, gerbang perumahan Bukit Mas dan Darmo Satelit.
"Di sana antrian kendaraan sangat banyak, ada perumahan, bahkan banyak apartemen dan hotel yang pasti menambah volumen kendaraan," katanya.
Dia mengatakan dalam proyek terowongan penyeberangan tersebut Pemkot Surabaya perlu melakukan pembebasan lahan. Lantaran lokasi proyek berada di sekitar gerbang tol Satelit, Pemkot Surabaya mengaku sudah berkoordinasi dengan pemilik lahan yakni PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Risma, panggilan Tri Rismaharini itu menambahkan, jika Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Surabaya pada 2015 bisa digodok sebelum November 2014, maka proyek terowongan penyeberangan tersebut tidak memerlukan anggaran multiyears.