Bisnis.com, JAKARTA— Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) berfluktuasi hingga mendekati level terendah dalam enam bulan ini, sebelum dirilisnya data makro ekonomi China yang diindikasi akan menguat.
Kontrak komoditas energi itu sedikit berubah di bursa New York.
“Kami melihat lebih banyak permintaan datang dari negara itu,” ujar Jonathan Barratt, Chief Investment Officer Ayers Alliance Securities seperti dikutip Bloomberg, Kamis (7/8/2014).
Menurutnya sejumlah peristiwa geopolitik di Timur Tengah tidak berpengaruh dan pasar kelebihan pasok
WTI untuk pengiriman September 2014 tercatat US$97,10/barel atau menguat 0,19% di bursa New York Mercantile Exchange pukul 09:26 WIB. Brent untuk pembayaran September naik 0,17% ke US$104,77/barel di bursa London.