Bisnis.com, SEMARANG - Pembangunan pabrik oleh PT Semen Indonesia di wilayah Watu Putih Kabupaten Rembang Jawa Tengah mendesak diputuskan apakah berlanjut atau berhenti.
Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo berjanji segera membahas di tingkat pusat untuk menyelesaikan konflik dan kesimpangsiuran mengenai aturan pelaksanaan pembangunan bernilai investasi Rp 3,71 triliun itu.
“Akan kita bereskan secepatnya karena Amdal sudah dikeluarkan, selanjutnya akan bicara dengan Kepala Badan Geologi dan review secepatnya untuk mendiskusikan dan memberikan keputusan,” jelasnya, Rabu (6/8/2014).
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan sejumlah investor semen akan masuk di Jateng namun tertunda akibat permasalahan di Rembang itu.
Dalam proses penyelesaian konflik sosial penolakan di lingkungan pembagunan pabrik, pihaknya telah bertemu dengan kelompok pro-kontra, asosiasi semen, masyarakat, pakar, investor hingga Pemda Rembang dan Dinas ESDM Jateng.
“Kasus ini memperlihatkan seolah-olah kami memutuskan tanpa instrumen yang jelas, padahal Amdal itu instrumen yang dipakai untuk mengontrol, kalau itu sudah feasible kok [pembangunan] tidak boleh itu bagaimana?,” tanyanya.
Ganjar mengaku pembangunan bisa dihentikan secara legal oleh pihak manapun dengan dalih yang jelas dan alas an yang sesuai fakta.
“Saat ini tinggal tunggu siapapun yang bisa menghentikan secara legal karena sampai sekarang belum ada yang menggugat dan menunjukkan kesalahan,” pungkasnya.
Bisnis.com, SEMARANG—Pembangunan pabrik oleh PT Semen Indonesia di wilayah Watu Putih Kabupaten Rembang Jawa Tengah mendesak diputuskan apakah berlanjut atau berhenti. Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo berjanji segera membahas di tingkat pusat untuk menyelesaikan konflik dan kesimpangsiuran mengenai aturan pelaksanaan pembangunan bernilai investasi Rp 3,71 triliun itu. “Akan kita bereskan secepatnya karena Amdal sudah dikeluarkan, selanjutnya akan bicara dengan Kepala Badan Geologi dan review secepatnya untuk mendiskusikan dan memberikan keputusan,” jelasnya, Rabu (6/8/2014). Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan sejumlah investor semen akan masuk di Jateng namun tertunda akibat permasalahan di Rembang itu. Dalam proses penyelesaian konflik sosial penolakan di lingkungan pembagunan pabrik, pihaknya telah bertemu dengan kelompok pro-kontra, asosiasi semen, masyarakat, pakar, investor hingga Pemda Rembang dan Dinas ESDM Jateng. “Kasus ini memperlihatkan seolah-olah kami memutuskan tanpa instrumen yang jelas, padahal Amdal itu instrumen yang dipakai untuk mengontrol, kalau itu sudah feasible kok [pembangunan] tidak boleh itu bagaimana?,” tanyanya. Ganjar mengaku pembangunan bisa dihentikan secara legal oleh pihak manapun dengan dalih yang jelas dan alas an yang sesuai fakta. “Saat ini tinggal tunggu siapapun yang bisa menghentikan secara legal karena sampai sekarang belum ada yang menggugat dan menunjukkan kesalahan,” pungkasnya.