Bisnis.com, NEW YORK – Tanaman tembakau ternyata tidak hanya digunakan untuk bahan utama pembuatan rokok. Peracik obat dari Amerika Serikat tengah melakukan penelitian yang mengungkap fungsi lain dari tembakau yaitu sebagai penunjang terapi pengobatan pasien virus Ebola.
Sebuah perusahaan obat di Negeri Paman Sam Mapp Biopharmaceutical Inc. mengujicoba obat bernama Zmapp dengan kandungan utama tembakau untuk dua pekerja medis Amerika yang diduga terinfeksi hewan pembawa Ebola, yaitu kera atau kelelawar.
Pasien pertama, Kent Brantly, merupakan dokter yang tengah dirawat di Emory University Hospital. Pasien kedua bernama Nancy Writebol, seorang pekerja medis yang akan dirawat di rumah sakit yang sama.
Pemberian obat Zmapp pada pasien pertama, seperti yang dilansir dari Bloomberg, saat ini masih berlanjut. Hingga sekarang, belum ada obat untuk menyembuhkan penyakit yang ditemukan pertama kali di Republik Demokratik Kongo pada 1976.
Tanaman tembakau diyakini mampu memberikan antibodi, bahkan pada keadaan pasien yang sudah genting sekalipun.
Ahli Tanaman Bioteknologi dari Arizona State University Charles Artzen mengatakan untuk menghasilkan protein terapi ke dalam tanaman tembakau, plasma pembawa sifat antibodi dileburkan dengan virus alami dari tembakau.
“Hasilnya akan memproduksi antibodi di dalam tumbuhan tembakau tersebut,” ujarnya, seperti yang dikutip dari Bloomberg, Rabu (6/8/2014).
Obat Zmapp sendiri merupakan antibodi monoclonal yang memperkuat sistem imun terhadap virus. Dua pasien yang tengah diberi obat terapi tersebut merupakan warga negara Amerika Serikat pertama yang terkena virus Ebola.