Bisnis.com, JAKARTA—Diperkirakan sebanyak 750 warga Amerika Serikat bergabung memperkuat militer Israel dan sebagian dari mereka memiliki kewarganegaraan ganda kedua negara bersahabat tersebut.
Demikian diungkapkan organisasi sosial berbasis di New York, Friends of IDF (Israel Defence Force). Organisasi itu terlibat aktif mengumpulkan dana untuk kepentingan kebudayaan, rekreasi dan kebutuhan sosial tentara Israel.
Meski tidak ada jumlah pasti berapa sebenarnya warga AS yang bergabung dengan militer Israel, tetapi minat orang Amerika untuk bergabung semakin tinggi menyusul memanasnya konflik antara Israel dan Palestina, ujar Orit Mizner.
Mizner merupakan direktur Friends of Israel Scouts, sebuah organisasi yang membantu orang Yahudi Amerika Utara untuk berhubungan dengan Israel.
"Telepon permintaan untuk bergabung dengan militer Israel terus masuk. Mereka berkeinginan untuk ambil bagian,” ujar Miznern sebagaimana dikutip CNN.com, Selasa (5/8/2014).
Organisasi yang dipimpin Mizner juga menjalankan program yang disebut Garin Tzabar, yakni program bantuan bagi warga AS yang ingin bergabung dengan IDF.
Warga AS telah puluhan tahun bergabung dengan tentara Israel. Negara Yahudi itu mewajibkan warga Israel menjalani wajib militer selama 3 tahun bagi pria dan 2 tahun bagi wanita.
Pemuda Amerika yang memiliki dua kewarganegaraan juga diwajibkan menjalani wajib militer dengan syarat bisa berbahasa Hebrew.