Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TUDUHAN WIKILEAKS: Demokrat Dukung Langkah SBY

Partai Demokrat menyayangkan adanya tuduhan yang dilayangkan Wikileaks kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait kasus dugaan korupsi pencetakan mata uang di Australia
Presiden SBY. Demokrat Dukung Langkah SBY terkait tuduhan Wikileaks.
Presiden SBY. Demokrat Dukung Langkah SBY terkait tuduhan Wikileaks.

Bisnis.com, JAKARTA-- Partai Demokrat menyayangkan adanya tuduhan yang dilayangkan Wikileaks kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait kasus dugaan korupsi pencetakan mata uang di Australia.

Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat EE Mangindaan mengatakan pihaknya memberikan kepercayaan kepada Presiden SBY yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat untuk mengklarifikasi tuduhan Wikileaks.

"Wikileaks serahkan saja persoalannya kepada presiden [SBY], lalu kita ikuti saja nanti apa yang dikatakan presiden," ujarnya di Jakarta, Jumat (1/8/2014).

Menurutnya, Partai Demokrat sependapat dengan imbauan SBY agar Pemerintah Australia dan Wikileaks dapat segera memberikan jawaban dan mengklarifikasi kebenarannya.

"Presiden minta jawaban secara terbuka dari Australia, dan klarifikasi itu memang diperlukan, jadi kita akan dukung apapun langkah yang diambil nanti," jelasnya.

Sebelumnya, dalam konferensi pers Kamis (31/7/2014), SBY meminta agar pemerintah Australia segera memberikan penjelasan mengenai informasi yang dikeluarkan Wikileaks terkait tuduhan adanya perintah pencegahan penyidikan atas dugaan korupsi sejumlah pejabat di negara Asia.

Berdasarkan informasi yang dirilis Wikileaks dalam situsnya, disebutkan bahwa ada 17 nama pejabat senior di negara Asia yang dilindungi oleh sebuah perintah khusus dari pemerintah Australia agar tidak ada ada penyelidikan yang dikhawatirkan bisa menganggu hubungan Australia dengan negara-negara tersebut.

Dari beberapa tokoh tersebut, muncul nama SBY dan mantan Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri yang disebut terlibat dalam kasus dugaan korupsi multi-juta dolar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper