Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TRAGEDI MH17: PBB Bentuk Satgas Keamanan Maskapai Penerbangan

Puing Pesawat Malaysia MH-17
Puing Pesawat Malaysia MH-17

Bisnis.com, MONTREAL--Badan penerbangan PBB akan melakukan pertemuan tingkat tinggi pada Februari mendatang guna membahas keamanan industri itu menyusul jatuhnya pesawat Malaysian Airlines akibat ditembak di atas Ukraina.

Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) juga menegaskan akan membentuk satuan tugas dengan kalangan industri penerbangan dan lembaga aviasi lainnya untuk mengkaji bagaimana informasi keamanan penerbangan dapat dihimpun dan didistribusikan secara memadai dan tepat waktu.

ICAO mengeluarkan pernyataan tersebut setelah melakukan pertemuan dengan Asosiasi Perusahaan Penerbangan Internasional (IATA) di Montreal, Selasa (29/7).
Menyusul penembakan pesawat Malaysian Airlines, sejumlah pelaku industri penerbangan meminta ICAO--yang memiliki 191 negara anggota--untuk memainkan peranan yang lebih besar menyangkut keamanan penerbangan.

Namun sejumlah peserta pertemuan Montreal tidak terlalu antusias untuk melakukan perubahan radikal dengan memberikan kekuasaan lebih besar bagi ICAO untuk melakukan penutupan ruang terbang di atas sebuah kawasan. Saat ini, setiap negara bertanggungjawab terhadap ruang penerbangan di langit masing-masing.

"ICAO hanya dapat bertindak dengan persetujuan seluruh negara anggota,"ujar Olumuyiwa Benard Aliu, Presiden ICAO, usai pertemuan tersebut.

Salah satu negara yang tidak ingin ada perubahan radikal dalam kewenangan ICAO mengatur lalu-lintas penerbangan adalah Amerika Serikat.

Perusahaan penerbangan global ditekan untuk lebih banyak mencari informasi yang netral, untuk menentukan apakah akan melewati atau menghindari jalur penerbangan di atas wilayah yang sedang mengalami konflik.

Pesawat Malaysian Airlines MH17 jatuh awal bulan ini di atas kawasan yang sedang bertikai di bagian timur Ukraina, sehingga menewaskan seluruh penumpang dan awak pesawat. Sejumlah negara Barat menuduh separatis pro Rusia yang menembak jatuh pesawat tersebut dengan rudal.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Y. Bayu Widagdo
Editor : Y. Bayu Widagdo
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper