Bisnis.com, MELBOURNE - Australia memangkas kemungkinan terjadinya El Nino yang akan menyebabkan kekeringan di Asia dan hujan lebat di Amerika Selatan.
Biro Meteorologi Australia mengatakan dalam situsnya pada hari ini, Selasa (29/7/2014), kemungkinan pola cuaca tersebut akan terjadi pada tahun ini sekitar 50%, karena bagian tropis dari Samudera Pasifik mulai didinginkan.
Pola cuaca El Nino dapat mengacaukan pasar pertanian dunia karena para petani akan menghadapi kekeringan atau terlalu banyak hujan.
Goldman Sachs Group Inc. mengatakan hal tersebut akan berisiko terhadap tananaman kelapa sawit, kakao, kopi, dan gula.
"Hal itu jelas mengurangi risiko cuaca ke pantai timur Australia, dan tanaman tengah mendekati periode akhir musim semi yang sangat penting," ujar Wayne Gordon, Analis Komoditas UBS AG Singapura kepada Bloomberg, Selasa (29/7/2014).
National Australia Bank Ltd. menjelaskan El Nino mengancam tanaman gandum yang akan menurun hasil panen pada musim semi.
Sementara itu, Rabobank International memperingatkan pada 16 Juli bahwa ukuran defisif gula global pada musim depan akan tergantung bagaimana perkembangan El Nino.