Bisnis.com, NEW YORK--Konflik antara Israel dan Hamas memicu spekulasi bahwa Elbit Systems Ltd., perusahaan teknologi militer terbesar di Israel akan bekerja sama dengan pemerintah untuk memproduksi produk pertahanan.
Bloomberg melaporkan pada Minggu (27/7/2014) bahwa saham Amerika Serikat pada perusahaan Israel yang berbasis di Haifa tersebut naik 6,1% menjadi US$63,01 sejak serangan yang meningkat pada 8 Juli, dibandingkan dengan kenaikan 2,3% pada Indeks Bloomberg Israel-AS.
Konflik tersebut telah mendorong saham tersebut mendekati level tertinggi sejak 2010 saat penilaian harga mendekati harga paling mahal dalam lima tahun terakhir.
Elbit, yang menerima sekitar seperempat dari pendapatan negara asalnya tahun lalu, dapat membantu sebagai Angkatan Pertahanan Israel untuk mengevaluasi kembali kebutuhan keamanan setelah konflik saat ini selesai.
“Ini dapat meningkatkan permintaan teknologi militer, bukan untuk konflik sekarang, tetapi untuk masa depan,” tutur Fried, analis yang menghitung saham di bank Tel Aviv mengatakan melalui telepon pada 24 Juli lalu. Demikian laporan Bloomberg dalam lamannya.