Bisnis.com, JAKARTA- Hamas Ahad menolak keputusan Israel untuk memperpanjang 24 jam jeda dalam permusuhan di Gaza, dengan mengatakan tank-tank Israel pertama-tama harus ditarik diri dari wilayah itu.
"Tidak ada gencatan senjata kemanusiaan berlaku tanpa tank-tank Israel menarik diri dari Jalur Gaza dan tanpa warga bisa kembali ke rumah mereka, serta ambulan yang membawa -mayat bisa bebas bergerak di sekitar Gaza," kata Juru bicara Hamas, Fawzi Barhum, dalam satu pernyataan seperti dikutip Antara, Minggu (27/7/2014).
Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza, Sabtu, mengkonfirmasi bahwa jumlah korban jiwa akibat agresi 19 hari militer Yahudi ke wilayah kantung Palestina itu telah mencapai 1.030 orang, dan lebih dari 6.000 orang cedera.
Ashraf Al-Qedra, Juru Bicara Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza, menginformasikan pada pers jika selama gencatan senjata kemanusiaan pada Sabtu, petugas medis sibuk mencari mayat lain dan orang yang mungkin selamat dari bawah reruntuhan bangunan.
Sebanyak 130 mayat ditemukan sejauh ini di bagian Timur dan Utara Jalur Gaza, kata juru bicara itu.
Gencatan senjata kemanusiaan selama 12 jam berlaku di Jalur Gaza pada Sabtu, setelah Hamas dan Israel menerima satu usul PBB pada Jumat malam. Gencatan senjata sementara tersebut berakhir pada pukul 20:00 waktu setempat.
Sementara itu, para pejabat dari Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Qatar dan Turki, serta PBB berkumpul di Paris dalam upaya menyusun kesepakatan gencatan senjata jangka panjang.