Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin menghadapi tekanan dunia internasional yang kian intensif terkait klaim AS dan Ukraina bahwa pesawat Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh oleh rudal yang dipasok oleh negara bekas uni Soviet itu.
Bukti yang ditemukan di lapangan menunjukkan bahwa Rusia memasok rudal yang digunakan pemberontak Ukraina, ujar Menlu AS John Kerry. Menurutnya, akibat serangan rudal terhadap MH17 pada 17 Juli lalu itu seluruh dari 298 penumpang termasuk awak tewas.
“Ada bukti lapangan yang sangat kuat dan sulit dibantah,” ujar Kerry. Dia menambahkan bahwa AS telah mendapatkan foto peluncurannya selain mengetahui jejak dan berasal dari mana rudal tersebut. Begitu juga dengan waktu peluncuran senjata mematikan itu.
Putin berhadapan dengan kemarahan AS dan negara sekutu yang terus memojokkannya karena menganeksasi Crimea dari wilayah Ukraina.
Aneksasi dilakukan setelah Rusia membantu pemberontak Ukraina yang pro Rusia sehingga wilayah yang berada di dekat Laut Hitam tersebut mengumumkan kemerdekaannya lepas dari Ukraina.