Bisnis.com, GAZA -- Serangan darat yang dilakukan Israel di jalur Gaza kini menyasar sejumlah terowongan rahasia.
Para serdadu Israel dalam tank-tank dan kendaraan berat buldoser melakukan penggalian di satu jalur di bagian timur Gaza Sabtu (19/7/2014).
Sementara itu, para pejabat Palestina mengatakan serangan-serangan militer telah membunuh 300 orang warga sipil.
Pihak militer menyatakan satuan zeninya berkonsentrasi pada satu zona penyangga seluas 2,5 kilometer dan berusaha menghancurkan terowongan-terowongan yang dibuat secara rahasia oleh Hamas setelah pertempuran paling akhir pada 2012.
Israel melancarkan ofensif daratnya dan melancarkan serangan dari udara dan laut Kamis setelah 10 hari pertempuran.
Permusuhan telah meningkat setelah penculikan dan pembunuhan tiga remaja Israel bulan lalu.
Negara Yahudi itu menyalahkan Hamas sedangkan Hamas tidak membenarkan atau membantah keterlibatannya.
Aksi balas dendam pun terjadi. Seorang pemuda Palestina di Jerusalem dibunuh karena dituduh membunuh tiga remaja Yahudi. Ketegangan merebak setelah peristiwa tersebut.
Para pejabat Gaza mengatakan sedikitnya 318 warga Palestina, termasuk 70 anak-anak, telah meninggal dalam ofensif yang dilancarkan Israel pada 8 Juli menyusul serangan-serangan oleh para militan dari Gaza.
Seorang serdadu Israel dan seorang warga sipil terbunuh dalam serangan roket.
Para pejuang dari Gaza melancarkan 18 serangan roket ke wilayah Israel Kamis malam dan empat ditembak jatuh oleh penyergap Iron Dome sementara roket-roket lainnya jatuh tanpa mengenai sasaran, kata militer Israel.
Juru bicara militer Letnan Kolonel Peter Lerner mengatakan 13 terowongan, sedikitnya satu di antaranya sedalam 30 meter, dan 95 peluncur roket ditemukan dan dihancurkan dalam penyisiran Gaza.
Satu terowongan digunakan oleh para pria bersenjata Palestina untuk menyusup mendekat ke salah satu komunitas perladangan Israel sebelum fajar Kamis.
Mereka dihalau oleh tentara dan serangan-serangan udara.
Pencarian-pencarian berlanjut dalam apa yang dilukiskan sebagai misi buka-tutup yang "sangat menghantam kapabilitas Hamas".
Menjawab pertanyaan Reuters, pihak militer mengakui bahwa ada zona penyangga de fakto di bagian timur Gaza tetapi menyatakan operasi-operasi Israel lainnya berlanjut.
Brigadir Jenderal Moti Almoz, kepala juru bicara militer, mengisayaratkan bahwa pasukan yang melakukan misi pencarian itu tidak akan menetap secara permanen.
"Saya tidak dapat menjajnjikan bahwa ketika kami meninggalkan wilayah itu kami sudah menghancurkan semua terowongan tersebut," kata Almoz kepada Radio Tentara Israel.