Bisnis.com, JAKARTA—Indonesia masih kesulitan memenuhi permintaan tenaga perawat dari sejumlah negara. Padahal, permintaan pasar perawat RI dari tahun ke tahun terus meningkat.
Wakil Menteri Kesehatan Ali Gufron mencontohkan permintaan perawat dari Jepang mencapai 1.000 orang pada tahun ini. Namun, Indonesia hanya mampu mengirim 250 tenaga perawat saja.
"Jepang ingin sekali Indonesia mengirimkan perawat dalam jumlah sebesar itu. Tetapi nyatanya kita hanya bisa mengirim sebanyak 250 perawat saja," kata Ali kepada Bisnis, Jumat lalu.
Permintaan tenaga perawat Indonesia dari Jepang mengalami peningkatan setiap tahun sejak dibukanya program kerja sama pengiriman perawat antara Pemerintah Indonesia dan Jepang.
Menurut data Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), sejak program kerja sama antarpemerintah digulirkan pada 2008, jumlah perawat Tanah Air yang dikirim ke Jepang baru mencapai 440 orang.
Ali menuturkan tak hanya Jepang saja yang menginginkan tenaga medis dari Indonesia. Permintaan juga datang dari Eropa,Kanada, dan Timur Tengah untuk ditempatkan di rumah sakit dan pelayanan kesehatan di negaranya masing-masing.
"Negara-negara Eropa seperti Swedia dan Norwegia membutuhkan perawat sekitar 2.000 orang dari Indonesia. Namun, jumlah tenaga perawat kita kalah dengan perawat dari Filipina," tuturnya.