Bisnis.com, MANADO—Salah satu langkah sosialisasi yang dilakukan Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk menggaet investor baru adalah mendirikan Galeri Investasi BEI yang bekerjasama dengan kalangan akademisi dan anggota bursa.
Fonny The, Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Manado, menuturkan pada semester II tahun ini pihaknya berencana menambah dua lokasi Galeri Investasi BEI di dua kampus, yakni Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Manado dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Eben Haezer.
Saat ini, Galeri Investasi BEI telah berdiri di lima kampus, yakni Universitas Sam Ratulangi, Universitas Klabat, Universitas Negeri Manado, Politeknik Negeri Manado, dan Universitas Katolik De La Salle.
“Kami nilai kampus menjadi salah satu pintu untuk menggaet investor-investor baru karena mereka termasuk kalangan terdidik. Selama ini, mereka sudah kenal dengan pasar modal tetapi hanya teori, sekarang saatnya praktik,” tegasnya, Rabu (16/7/2014).
Sebagai informasi, jumlah investor pasar modal di Kota Manado meningkat menjadi 1.976 orang hingga Juni 2014 atau melonjak 59,09% dibandingkan dengan Juni 2013 sebanyak 1.242 orang.
Adapun secara year to date jumlah investor saham meningkat 17,75% dari realisasi Desember 2013 sebanyak 1.678 orang.
Menurut Fonny, pertumbuhan jumlah investor itu dinilai membuktikan bahwa tingkat kesadaran masyarakat daerah tersebut semakin tinggi terhadap pasar modal.
“Sejak membuka kantor perwakilan di sini pada 2007, rata-rata pertumbuhan jumlah investor sekitar 100% per tahun,” katanya.
Selain tingginya minat masyarakat, kata Fonny, sejumlah regulasi yang dikeluarkan BEI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dinilai mampu menggenjot jumlah investor di sejumlah daerah.
Dia menjelaskan salah satu peraturan yang dinilai berpengaruh positif terhadap penambahan jumlah investor adalah penurunan jumlah lot saham dari 500 lembar menjadi 100 lembar.
Di samping itu, peraturan lainnya adalah uang muka rekening efek yang diturunkan dari Rp250.000 menjadi Rp100.000. “Saat ini, investor semakin dimudahkan dengan regulasi yang dikeluarkan BEI dan OJK,” tuturnya.
Meskipun perkembangan pasar modal di Kota Manado dan sekitarnya cukup baik, Fonny menegaskan masih terdapat berbagai hal yang perlu dikembangkan lagi. “Salah satunya, menjadi investor cerdas,” kata Fonny.
Fonny menambahkan pihaknya akan terus melakukan sosialisasi mengenai pasar modal untuk menggaet lebih banyak lagi investor.
Selain itu, menurutnya, sosialisasi akan terus dilakukan sehingga masyarakat akan lebih paham mengenai manfaat besar berinvestasi di pasar modal. “Investasi cerdas yakni berinvestasi di pasar modal,” kata Fonny.