Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Backlog Perumahan Riau Capai 40.000 Unit

Tingginya tingkat urbanisasi di Riau ikut menumbuhkan sektor properti di wilayah itu. Saat ini, kebutuhan yang belum terlayani atau backlog perumahan di provinsi tersebut mencapai 40.000 unit.

Bisnis.com, PEKANBARU—Tingginya tingkat urbanisasi di Riau ikut menumbuhkan sektor properti di wilayah itu. Saat ini, kebutuhan yang belum terlayani atau backlog perumahan di provinsi tersebut mencapai 40.000 unit.

Delisis Hasanto, Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI), mengatakan pertumbuhan permintaan perumahan di Riau mencapai 2%-2,5% setiap tahunnya. Hal tersebut disebabkan tingginya tingkat urbanisasi dari dalam maupun dari luar wilayah Riau.

Jumlah perumahan yang ada saat ini jauh dari cukup, karena backlog-nya saja mencapai 40.000. kami pun optimis kebutuhan ini akan terus tumbuh,” katanya di Pekanbaru, Selasa (15/7/2014).

Delisis menuturkan tingginya permintaan perumahan tersebut tidak diikuti dengan iklim usaha yang kondusif bagi sektor properti. Tahun politik, dan belum jelasnya aturan yang mengatur pembebasan pajak pertambahan nilai untuk rumah dengan harga tertentu, membuat investor menahan keinginannya untuk membeli rumah baru.

Menurutnya, hingga saat ini saja baru 1.200 rumah bersubsidi dan 2.000 rumah komersial berupa perumahan untuk masyarakat kelas menengah dan menengah keatas yang terserap. Padahal, REI Riau menargetkan 5.000 rumah bersubsidi dan 5.000 rumah komersial terserap sepanjang tahun ini.

“Pasar properti di Riau akan tambah lesu dalam dua bulan ke depan, karena terkena imbas tahun politik, Ramadan, Lebaran, dan pendaftaran siswa baru,” ujarnya.

Belum selesainya aturan rencana tata ruang wilayah (RTRW) Riau juga menjadi persoalan tersendiri bagi sektor properti.

Apalagi, saat ini DPD REI Riau sedang mendorong pemerintah daerah membangun kota tumbuh baru, seperti yang diperintahkan dalam master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lili Sunardi
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper