Bisnis.com, PYONGYANG – Korea Utara akan membuka beberapa penerbangan rute domestik mereka untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun. Langkah itu mengindikasikan negara tersebut mulai meninjau sektor pariwisata untuk menggenjot perekonomian.
Maskapai nasional Korea Utara Air Koryo akan mulai mengoperasikan penerbangannya pertengahan Juli mendatang. Sebelumnya, wisatawan asing harus memesan pesawat era-Soviet untuk terbang ke kota-kota di Korut. Jika menempuh perjalanan darat bisa memakan waktu hingga dua hari.
“Penerbangan reguler seperti saat ini belum pernah dijadwalkan sebelumnya, setidaknya dalam enam tahun terakhir,” kata Troy Collings, direktur sebuah perusahaan travel di Pyongyang.
Menurut kompilasi data Reuters, saat ini Korea Utara sedang mengalami kekurangan bahan bakar akut, dan mengimpor sejumlah bahan bakar dari China pada lima bulan pertama tahun ini.
Sebagian besar wisatawan asing Korut berasal dari China, dengan total 237.000 pengunjung pada 2012, dua kali lipat dari jumlah pengunjung China ke Korut pada 2010. Diperkirakan sekitar 6000 warga Barat mengunjungi Korut per tahun, untuk tujuan mencari tahu kondisi masyarakat di negara otoriter tersebut.
Di bawah kepemimpinan Kim Jong Un, sejak 2011 Korut telah meningkatkan investasi pada infrastruktur pariwisata. Kim telah membangun sebuah resor ski dan sebuah waterpark di pantai timur Pyongyang.
Masyarakat Korut tetap membutuhkan izin perjalanan negara jika mereka ingin melakukan perjalanan domestik. Dampak kebijakan ini, praktik suap kerap terjadi di perjalanan darat.