Bisnis.com, JAKARTA--Malaysian Airline System Bhd. (MAS) akan mengubah rencana pengadaan armada pesawatnya di masa datang setelah kasus hilangnya pesawat berkode penerbangan MH370 sejak lebih dari tiga bulan lalu.
Akibat kejadian itu, citra maskapai penerbangan itu terpuruk selain menimbulkan trauma bagi calon penumpang. Kondisi tersebut telah merugikan pendapatan perusahaan milik negara Malaysia itu akibat berkurangnya trafik penerbangan.
“Program pengadaan armada pesawat dikaji ulang,” ujar Chief Executive Officer MAS Ahmad Jauhari Yahya dalam satu wawancara sebagaimana dikutip Bloomberg, Kamis (26/6/2014). Menurutnya, pesanan pesawat yang tengah berlangsung tidak terkena evaluasi, namun pesanan untuk masa depan akan dikaji kembali.
Malaysian Air telah memesan 100 pesawat mulai dari keluaran Airbus Group maupun Boeing Co., menurut satu sumber yang dekat dengan perusahaan itu. Penerbangan MAS berkurang untuk rute Kuala Lumpr-Beijing sejak kejadian hilangnya pesawat 239 penumpang tersebut pada 8 Maret lalu.