Bisnis.com, BANDUNG -- Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Jawa Barat optimistis target produksi padi pada tahun ini mencapai target meskipun diprediksi akan terjadi El Nino.
Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan Diperta Jabar Uneep Primadi mengatakan El Nino yang diperkirakan terjadi pada Juli hingga Desember 2014 belum tampak karena sebagian besar wilayah di Jabar masih mengalami hujan.
Dia mengaku target produksi padi akan sesuai dengan kalender tanam terpadu musim tanam semester III/2014 Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
“Kami tetap optimistis panen padi akan tercapai sesuai rencana, karena prediksi El Nino belum terbukti yang ditandai sampai saat ini hujan masih ada,” katanya kepada Bisnis, Senin (23/6/2014).
Meski demikian, pihaknya tetap melakukan antisipasi jika muncul El Nino dengan menimalisasi gagal panen melalui beberapa metode.
Dia menyebutkan metode itu antara lain menyiapkan pompa di beberapa tempat yang bisa memanfaatkan air permukaan dan metode giring gilir untuk mengefisienkan penggunaan air bagi areal pertanian.
Dia menambahkan, wilayah yang terancam kekeringan akibat El Nino antara lain Kabupaten Indramayu, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Subang.
“Ketiga wilayah tersebut menjadi sentra unggulan produksi padi di Jabar. Kami sudah melakukan antisipasi di wilayah tersebut untuk mengantisipasi gagal panen,” katanya.
Berdasarkan catatan, target produksi padi di Jabar tahun ini mencapai 12,5 juta ton gabah kering giling (GKG), naik dibandingkan tahun 2013 sebesar 12,083 juta ton GKG.
Selain itu, pihaknya akan melakukan gerakan peningkatan produktivitas, agar produksi beras setiap tahunnya terus meningkat.
Hal tersebut didukung dengan skema pendanaan APBD yang mencakup optimalisasi Sekolah Lapang Pertanian Terpadu (SLPTT), penggunaan benih hibrida, perbaikan teknologi, dan peningkatan jumlah penyuluh lapangan.
Disperta juga akan mengidentifikasi lahan sawah yang potensial, kemudian melakukan kajian pembangunan jaringan irigasi baru, serta proaktif mengantisipasi kecenderungan alih fungsi lahan sawah.
Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jawa Barat memprediksikan El Nino pada tahun ini tidak akan berdampak signifikan terhadap produksi beras di tingkat petani.
HKTI sudah melakukan pembinaan dan penyuluhan terhadap petani untuk menghindari gagal panen.
Ketua Harian HKTI Jabar Entang Sastraatmadja mengatakan para petani saat ini sudah memahami kondisi El Nino karena sudah terjadi beberapa kali.
“Berkaca dari pengalaman, saat ini petani sudah menyiapkan berbagai strategi untuk menghindari gagal panen di lapangan,” katanya.
Meski demikian, katanya, pemerintah tetap harus turun ke lapangan guna memastikan keamanan produksi beras di tingkat petani.
Menurutnya, mulai saat ini pemerintah sudah harus menyiapkan anggaran jika El Nino menyerang tanaman padi petani sehingga menyebabkan gagal panen.
“Gagal panen bisa saja terjadi. Karena yang dilakukan petani hanya sebatas antisipasi yang mereka miliki, sehingga dimungkinkan belum bisa optimal menghadapi El Nino,” ungkapnya.