Bisnis.com, SEMARANG— Indeks nilai tukar petani subsektor hortikultura di Jawa Tengah pada Mei 2014 mengalami penurunan 0,14% akibat perubahan harga kelompok sayuran, buah dan tanaman obat.
Dari lima subsektor pertanian komponen penyusun NTP, tiga diantaranya mengalami kenaikan yakni tanaman pangan, tanaman perkebunan rakyat dan perikanan.
Totok Tavirijanto, Kepala Bidang Statistik Produksi BPS Jateng mengatakan selain hortikultura, penurunan NTP juga terjadi pada subsektor peternakan dengan penurunan 0,17%.
“Kenaikan indeks tanaman pangan 0,17%, tanaman perkebunan rakyat 0,21%, dan perikanan 0,31%. Secara umum NTP naik 0,02%,” ujarnya, Senin (2/6/2014).
Selain NTP, tercatat nilai tukar usaha rumah tangga (NTUP) juga mengalami penurunan 0,08% dari posisi 102,58 menjadi 102,50 akibat nilai yang diterima petani 0,15% lebih rendah dari yang dibayarkan.
Penurunan NTUP itu dipengaruhi juga oleh subsektor penyusun yakni hortikultura dan peternakan.
Di sisi lain, subsektor tanaman pangan mengalami kenaikan NTUP 0,02%, tanaman perkebunan rakyat, dan perikanan.
Sementara itu indeks konsumsi rumah tangga pedesaan di Jateng mengalami inflasi 0,08% akibat naiknya harga kelompok makanan jadi, kesehatan dan kelompok transportasi - komunikasi.