Bisnis.com, MANILA - Filipina telah menambahkan dua proyek infrastruktur untuk ditawarkan kepada investor di bawah kerangka kerjasama pemerintah swasta (KPS).
Keputusan itu tidak terlepas dari komitmen pemerintah untuk menggenjot ekonomi Filipina dan menciptakan lapangan pekerjaan.
Sejak meluncurkan program dengan skema KPS pada 2020, pemerintah telah mengimplementasikan 7 proyek senilai US$1,4 miliar.
Menurut laporan Asian Development Bank (ADB), Filipina membutuhkan investasi setidaknya US$20 miliar per tahun di sektor infrastruktur untuk menjaga laju pertumbuhan ekonomi, tidak hanya itu, Filipina juga harus menarik sebanyak mungkin investasi langsung asing (foreign direct investment/FDI) sekaligus mengurangi kemiskinan.
Manila telah menghadapi kritik dari investor atas lambatnya implementasi proyek infrastruktur, tetapi pemerintah menegaskan proses penawaran hingga pembangunan proyek yang memakan waktu lama harus dilakukan untuk mencegah korupsi.
Di antara kontrak KPS, ada proyek New Centennial Water Source senilai 18,7 miliar peso [US$426 juta]. "Proyek itu merupakan pembangunan bendungan dan memastikan ketersediaan air di Manila," ucap Arsenio Balisacan, Sekretaris Perencanaan Sosial Ekonomi di Manila, Jumat (30/5/2014).
Balisacan menambahkan proyek itu akan segera ditawarkan ke pasar setelah mendapatkan persetujuan oleh Presiden Filipina Benigno Aquino.