Bisnis.com, BANDUNG--Selama beberapa pekan terakhir ini, kalangan petani di Kabupaten Bandung kesulitan mendapatkan pupuk urea, padahal mulai memasuki masa tanam.
Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Bandung Nono Sambas menyayangkan sulitnya petani mendapatkan pupuk.
Menurutnya, selama ini pihak produsen, distributor, dan pemerintah selalu menjamin ketersediaan, akan tetapi di lapangan banyak petani yang selalu mengeluhkan kelangkaan.
"Pemerintah dan distributor harus segera mencarikan solusinya. Jangan duduk di balik kursi dan memberikan pernyataan tanpa bukti," katanya saat dihubungi, Selasa (27/5/2014).
Dia mengaku heran lantaran pupuk selalu menghilang di saat petani memasuki musim tanam, selalu membuat petani repot. Dalam kondisi seperti ini, pengawasan terhadap peredaran pupuk seharusnya ditingkatkan.
Menurut dia, pemerintah kurang tanggap terhadap apa yang dialami para petani.
Di satu sisi, petani ini dituntut untuk menjadi produsen pangan dalam upaya mencapai swasembada, tetapi pemerintah sendiri yang mengabaikan ketersediaan pupuk.
Salah seorang petani di Desa Pangauban, Kecamatan Katapang, Asep Saefudin mengungkapkan sejak tiga pekan ini pupuk urea mulai sulit didapatkan.
Beberapa toko pupuk seperti yang ada di Kampung Linggar dan Bojongkunci tidak tersedia sehingga sangat menyulitkan petani.
"Setiap memasuki musim tanam selalu terjadi kelangkaan pupuk. Kalau harga saat ini sekarung ukuran 50 kg seharga Rp92.000. Kalau eceran antara Rp2.500 sampai Rp3.000 per kg," ujarnya.
Kelangkaan Pupuk Ancam Produksi Padi
Selama beberapa pekan terakhir ini, kalangan petani di Kabupaten Bandung kesulitan mendapatkan pupuk urea, padahal mulai memasuki masa tanam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Herdi Ardia
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
3 jam yang lalu
Respons BI soal Pabrik Uang Palsu di UIN Makassar
4 jam yang lalu
Sritex (SRIL) Rumahkan 3.000 Buruh Imbas Pailit!
6 jam yang lalu