Bisnis.com, JAKARTA--Sebanyak 66% orang tua di Indonesia menyesal karena tak memulai perencanaan pembiayaan pendidikan anak sejak dini. Itulah hasil riset HSBC Indonesia terhadap 300 orang tua di Indonesia yang memiliki satu anak berumur maksimal 23 tahun.
Senior Vice President and Head of Wealth Management HSBC Indonesia Steven Suryana mengatakan pembiayaan pendidikan anak merupakan investasi jangka panjang. “Karena itu diperlukan perencanaan yang matang,” tuturnya di Jakarta, Rabu (21/5/2014).
Namun, menurut Steven, sebanyak 86% orang tua membiayai pendidikan anak mereka dari pendapatan rutin. “Padahal pendapatan rutin tersebut akan tergerus inflasi,” kata dia.
Steven menuturkan baru 32% orang tua yang mendanai pendidikan anaknya lewat investasi. Menurut Steve, kurangnya minat pada investasi disebabkan kurangnya pengetahuan akan produk-produk keuangan yang ada.
Karena itu, dia menambahkan, HSBC Indonesia menyediakan layanan Wealth Management yang bisa membantu para orang tua merencanakan pembiayaan pendidikan anak mereka.
Nantinya, dalam layanan tersebut, para orang tua akan di pandu dalam memilih dan menentukan instrumen investasi guna pembiayaan pendidikan anak mereka.