Bisnis.com, SERANG — Pesatnya pertumbuhan industri di wilayah Provinsi Banten memberi dampak positif bagi tingkat okupansi hotel di kawasan ini.
Dewi Anggraeni, Sales & Marketing Manager hotel Ratu Bidakara mengatakan dengan terus meningkatnya aktivitas bisnis di kawasan Serang, Tangerang dan Cilegon telah menjaga kestabilan tingkat okupansi hotel sebesar 90% per bulan.
“Khusus untuk di Kota Serang, rata-rata tingkat okupansi per bulan cukup tinggi. Saat ini baru terdapat dua hotel berbintang empat di Kota Serang dan kami sering mendengar akan dibangun beberapa hotel berbintang lagi di kota ini,” ujarnya, Jumat (16/5/2014).
Selain dari lokal, tutur Dewi, kaum ekspatriat yang memiliki kepentingan bisnis di berbagai kawasan industri Banten merupakan tamu tetap bagi berbagai hotel di kawasan ini. menurutnya, bahkan beberapa tamu tetap mereka dapat menetap hingga 2 pekan lamanya.
Selain tamu yang melakukan aktivitas bisnis, tambahnya, tingkat okupansi juga terdongkrak oleh seringnya pihak pemerintahan Banten melakukan aktivitas rapat dan lainnya di hotel.
Pertumbuhan tingkat okupansi dalam 3 tahun terakhir menurutnya mencapai 20% dengan rerata okupansi per bulan 90%. Dengan sedikitnya jumlah hotel bisnis atau berkonsep city hotel, maka persaingan industri hotel di Kota Serang masih sangat terbuka.
Kebutuhan kamar per hari untuk melayani tamu pendatang menurutnya diperkirakan mencapai 500 kamar. Dengan hanya terdapat dua hotel berbintang dengan total kapasitas kamar sekitar 200 unit, maka sebagian besar tamu harus menginap di hotel kecil yang marak tumbuh di kawasan ini.
“Untuk saat ini perang harga belum terjadi, karena pelaku hotel berbintang baru dua, namun, kami menunggu pelaku lainnya mendirikan hotel di daerah ini, agar terciptanya persaingan untuk berinovasi yang lebih baik lagi,” tambahnya.
Prospek pertumbuhan industri hotel di Banten menurutnya juga semakin cerah setelah adanya rencana pembangunan jembatan selat sunda di kawasan Anyer. Rencana pembangunan JSS telah diantisipasi oleh banyak pengusaha dengan mendirikan hotel dan resort di Anyer.
Namun begitu, tingkat okupansi yang tinggi di Kota Serang menurutnya justru didapat ketika hari kerja, karena, ketika masa libur mayoritas tamu pendatang yang berlibur ke Banten lebih memiliki resort di kawasan pariwisata ketimbang hotel di tengah kota.
