Bisnis.com, JAKARTA—Menlu Rusia Sergei Lavrov mengatakan Ukraina mulai terjerumus pada perang saudara sehingga tidak mungkin akan menghasilkan pemilu yang sah
Di sisi lain para pemimpin Ukraina dan negara Barat menuding Rusia sebagai penyebab perang saudara tersebut.
“Ketika warga Ukraina membunuh orang Ukraina sendiri saya percaya hal itu menunjukkan perang saudara kian dekat ,” ujar Sergei Lavrov sebagaimana dikutip Bloomberg, Kamis (15/5/2014.
Menurutnya, di kawasan timur dan selatan Ukraina terjadi perang dengan menggunakan senjata berat. Kalau kondisi itu disebut kondusif untuk menghadapi pemilihan presiden yang adil dan bebas maka pertanyaannya adalah apa arti dari kebebasan,
Pemerintah Ukraina, AS dan negara sekutu menuduh Rusia berada di balik kerusuhan yang terjadi di negara bekas Uni Soviet tersebut.
Kelompok separatis pro Rusia tidak disertakan dalam pembicaraan soal kesatuan yang dimulai kemarin dengan tujuan untuk meredakan ketegangan sebelum pelaksanaan pemilu presiden pada 25 Mei mendatang.
Sebelumnya kelompok pemberontak menewaskan sedikitnya enam orang pasukan pemerintah di dekat kota Kramatorsk.
Serangan itu merupakan salah satu serangan paling brutal setelah Rusia menganeksasi kawasan Crimea pada Maret lalu.