Bisnis.com, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya tengah mengebut perbaikan Taman Bungkul yang rusak parah akibat pengujung area car free day (CFD) yang membeludak untuk mendapatkan ice cream Wall's gratis dari PT Unilever Indonesia.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan pihaknya berusaha untuk memperbaiki kembali kondisi taman yang hancur lantaran dalam waktu dekat Surabaya bakal kedatangan tamu dari beberapa negara. Hanya saja, perbaikkan taman tersebut diperkirakan membutuhan waktu satu bulan.
"Nanti itu ada tamu beberapa negara, ada Asian Fashion Week 2014 di Surabaya. Saya kan ingin jual Surabaya, makanya ini harus dikebut, saat tamu datang harus memberikan yang terbaik," kata wali kota yang akrab dipanggil Risma ini usai turut membereskan Taman Bungkul, Senin (12/5/2014) pagi.
Risma juga mengaku khawatir jika perbaikan taman berlangsung lama lantaran dalam beberapa bulan ke depan diperkirakan terjadi badai El Nino atau kemarau panjang sehingga mempengaruhi kesuburan taman-taman.
"Kalau kemarau nanti saya takut tanaman bisa mati. Kemarin saya, kepala dinas, secara sukarela patungan sejuta dua juta hingga uang terkumpul Rp25 juta untuk perbaiki taman karena memang tidak ada budget khusus untuk ini," imbuhnya.
Mantan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surabaya ini juga mengaku ingin agar Surabaya tetap menarik wisatawan karena Surabaya tidak memiliki kekayaan alam seperti tambang emas atau pun batu bara.
Risma mengaku ingin membuang kesan Kota Surabaya yang dulu dikenal panas, gersang, banyak nyamuk dan penduduk dengan tipikal kasar.
"Surabaya itu enggak punya apa-apa, kalau daerah lain punya tambang emas, batubara, sedangkan pemandangan cantik juga tidak punya. Makanya saya ingin menarik pengunjung dengan taman. Kalau merusak taman itu sama merusak sandang pangan Surabaya," ujarnya.
Risma menambahkan seharusnya ada koordinasi yang baik dalam penyelenggaraan kegiatan keramaian. Apalagi kapasitas di CFD kawasan Taman Bungkul Jl. Raya Darmo itu dinilainya sudah over.
"Sebetulnya semua event itu boleh, saya berharap dikoordinasikan. CFD itu sudah penuh, itu lah sebabnya saya menambah lokasi CFD baru seperti di Kendangsari. Kalau ditambahi event seperti itu harus koordinasi, karena saya khawatir ada korban apalagi pesertanya juga anak-anak," imbuh Risma yang dikabarkan sempat sewot karena kerusakan taman tersebut.