Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah menyiapkan gerakan nasional pencegahan dan pemberantasan kejahatan seksual terhadap anak yang ditargetken bergulir mulai bulan ini.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjanjikan kampanye masif dari tingkat nasional hingga tingkat RT/RW yang melibatkan semua pemangku kepentingan.
Gerakan tersebut akan meliputi sosialisasi dan edukasi untuk meningkatkan keawasan masyarakat terhadap kejahatan seksual pada anak.
Pemerintah juga akan mengkaji ulang aturan dan sistem pengawasan terkait perlindungan anak dari kekerasan.
Evaluasi tersebut, jelas SBY, bertujuan meningkatkan efektivitas pencegahan sekaligus memastikan pelaku kejahatan mendapat hukuman seberat-beratnya.
"Kalau ditanya kapan? Sesegera mungkin, tidak perlu kita tunggu perelangkapan untuk gerakan masif, harus kita mulai bulan ini," kata SBY dalam konferensi pers, Kamis (8/5/2014).
Kepala Negara minggu depan akan mengundang penegak hukum, komisi terkait perlindungan anak, organisasi perempuan, akademisi, dunia usaha, hingga unsur pers untuk menyusun rencana aksi yang rencananya dituangkan dalam bentuk instruksi presiden.
Namun, Presiden menegaskan pencegahan utama terhadap kekerasan terhadap anak harus datang dari keluarga terdekat.
SBY meminta orang tua meningkatkan perhatian terhadap anak dan tidak terlalu bergantung kepada pengasuh atau guru di sekolah.
"Jangan hanya menyerahkan kepada guru dan pengasuh sekalipun sering terjadi justru di rumah tangga, itu harus menjadi perhatian ayah dan ibu untuk keselamatan putra putrinya," kata Presiden.