Bisnis.com, JAKARTA - Website Dewan Masyarakat Sipil dan Hak Asasi Manusia "Presiden Rusia, yang diposting dalam blog, melaporkan tentang referendum Krimea pada 16 Maret 2014.
Seperti dilansir di forbes.com, Selasa (6/5/2014), ternyata, jumlah pemilih dalam referendum itu maksimal hanya 30%. Dan ini, hanya setengah dari itu yang memilih untuk bergabung dengan Rusia -yang berarti hanya 15% warga Krimea memilih aneksasi.
Nasib Krimea, oleh karena itu, diputuskan oleh 15% warga Krimean, yang memilih mendukung unifikasi dengan Rusia.
Pejabat hasil pemilu Krimea, seperti yang dilaporkan secara luas di pers Barat, menunjukkan suara 97% mendukung aneksasi dengan pemilih dari 83%. Tidak ada pengamat internasional diizinkan.
Untuk memastikan tidak ada merindukan ini :
Hasil versi Kremlin: 97% untuk aneksasi, jumlah pemilih 83%, dan persentase suara orang Krimea yang mendukung 82% .
Hasil versi Dewan HAM Presiden: 50% untuk aneksasi, jumlah pemilih 30%, persen Crimeans suara mendukung 15 %.
Putin berencana untuk mengulang pemilu Krimea pada 11 Mei 2014. Dia akan menggunakan trik yang sama untuk menghasilkan suara yang luar biasa untuk "kemerdekaan" dan pemilih yang tinggi.
Beberapa pemantau pemilu internasional akan keberatan, tapi Putin mengandalkan pengulangan Lie Big untuk meyakinkan umat-Nya sendiri dan politisi simpatik dan pers di Barat bahwa rakyat Ukraina timur benar-benar ingin memisahkan diri dari Ukraina.
Ternyata, Hanya 15% Warga Krimea Pilih Gabung ke Rusia, Bukan 97%
Website Dewan Masyarakat Sipil dan Hak Asasi Manusia "Presiden Rusia, yang diposting dalam blog, melaporkan tentang referendum Krimea pada 16 Maret 2014.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Sepudin Zuhri
Editor : Sepudin Zuhri
Topik
Konten Premium