Bisnis.com, KUALA LUMPUR -- Malaysia membentuk tim penyelidik internasional terkait hilangnya pesawat Malaysia Airlines nomor penerbangan MH370.
Kok Soo Chon, mantan direktur jenderal Departemen Penerbangan Sipil, ditunjuk untuk mengetuai tim penyelidik internasional ini yang bertugas menemukan penyebab raibnya MH370, demikian pengumuman resmi pemerintah Malaysia, Selasa (29/4/2014).
Anggota tim yang lain adalah dari Badan Keamanan Transportasi Nasional Amerika Serikat, Bagian Penyelidik Kecelakaan Udara Inggris, Departemen Penyelidik Kecelakaan Pesawat Tiongkok, Biro Penyelidik Kecelakaan Perhubungan Darat Prancis, Biro Keamanan Perhubungan Australia, manufaktur Boeing dan perusahaan satelit komunikasi Inggris, Inmarsat.
Tim juga beranggotakan wakil dari Singapura dan Indonesia
"Tujuan utama dari tim penyelidik internasional ini adalah untuk mengevaluasi, menyelidiki dan menentukan penyebab sesungguhnya dari kecelakaan agar dapat menghindari kecelakaan serupa pada masa mendatang," kata pejabat Menteri Perhubungan Hishamuddin Hussein.
Dalam pernyataan itu ia mengatakan bahwa penyelidikan "tidak dimaksudkan untuk menyalahkan atau meminta pertanggungjawaban kecelakaan."
Pencarian terhadap pesawat MH370 yang menghilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada 8 Maret dengan mengangkut 239 penumpang beserta awak, sejauh ini gagal melacak puing pesawat tersebut.
Upaya pencarian dipusatkan ke wilayah perairan yang luas di Samudra Hindia di pesisir Australia Barat.
Belum jelas apa yang membuat pesawat Boeing 777 itu menghilang dari radar ketika akan mendekati wilayah udara Vietnam.
Malaysia akan membahas masalah ini dengan negara-negara lain yang terlibat dalam pencarian, mengirim peralatan yang mampu melacak ke perairan dalam dan biaya operasi pencarian serta langkah terbaik untuk memberi informasi bagi keluarga korban.
Selain itu juga akan memverifikasi laporan penglihatan puing di Teluk Bengal.