Bisnis.com, JAKARTA - Setelah upaya pencarian di Samudera Hindia tidak membuahkan hasil memuaskan dalam menemukan jejak hilangnya pesawat Boeing 777-200ER Malaysia Airlines (MH370), Tim Investigasi Internasional mencoba melakukan investigasi terhadap teori Mh370 mendarat di suatu tempat.
Sumber-sumber pada kepolisian Malaysia mengungkapkan kepada harian terkemuka negeri itu New Straits Times (21/4/2014), TII akan menyelidiki ulang skenario sejak awal termasuk kemungkinan MH370 mendarat di suatu tempat, di luar keyakinan selama ini berakhir di Samudera Hindia.
"Asumsi bahwa pesawat itu mendarat di suatu tempat adalah tidak mustahil mengingat kami tidak menemukan satu pun puing yang berkaitan dengan MH370," kata salah seorang sumber itu kepada New Straits Times, sebagaimana dikutip Antara.
"Kendati begitu, kemungkinan negara tertentu menyembunyikan pesawat tersebut ketika lebih dari 20 negara sedang mencarinya, adalah absurd," sambung sang sumber.
Dia mengakui sulit memastikan apakah penerbangan MH370 benar-benar berakhir di Samudera Hindia kendati sejumlah kalkulasi menunjuk ke arah itu.
Dia menegaskan bahwa tim investigasi pimpinan Malaysia bersama tim dari Inmarsat dan Badan Penyelidikan Kecelakaan Udara Inggris (AAIB) mengandalkan sebuah satelit Inmarsat yang tidak memberikan rincian-rincian pasti termasuk arah terbang pesawat, ketinggian dan kecepatannya.
"Sebuah satelit komunikasi adalah memang untuk berkomunikasi. Alasan para penyelidik terpaksa mengadopsi algoritma baru untuk menaksir lokasi terakhir diketahui dari MH370 adalah karena tidak ada sistem pemosisian global (GPS) yang mengikuti pesawat itu mengingat transpondernya mati 45 menit setelah terbang," kata salah satu sumber tadi.
TII, katanya, tengah mempertimbangkan untuk memperluas area pencarian di Samudera Hindia karena mungkin saja tim mencari pesawat hilang itu di area yang salah.
"Kita tak bisa terlalu lama fokus pada satu tempat karena samudera ini sangatlah luas," kata dia.
Masih kepada New Straits Times, sumber ini melanjutkan, "Nasib baik saja jika kami menemukan puing dengan menggunakan Bluefin-21. Tidak ada bukti fisik (yang terjejak) dan kami sungguh menggantungkan diri pada perhitungan ilmiah sejak hari pertama, termasuk ping-ping itu."
Salah satu spekulasi yang berkembang di publik internasional, MH370 'dipaksa' mendarat darurat di pangkalan militer AS di Diego Garcia, kawasan lautan India. Kesimpulan itu ditarik dari berbagai komentar dan hasil diskusi kalangan profesional yang dikirim ke situs cabaltimes.com, Selasa (18/3/2014). (Dicurigai Mendarat di Diego Garcia).
Spekulasi yang tidak kalah menghentak diungkap oleh Daily Mirror yang mengutip surat kabar Rusia Moskovsky Komsomolets bahwa MH370 tidak jatuh dan tidak dibajak olet pilot, namun dibajak oleh teroris Afghanistan. Seluruh awak pesawat dan penumpang pesawat sebanyak 239 orang kini disandera.
Menurut sumber intelijen Rusia, MH370 berikut para penumpangnya ditahan di Kandahar, daerah perbatasan Afghanistan dan Pakistan. (Pesawat Ditahan di Kandahar?). (ant/yus)