Bisnis.com, DENPASAR--Pengembangan kawasan strategis pariwisata di Provinsi Bali mulai dilakukan di tiga wilayah yakni Sanur, Kuta, dan Nusa Dua dalam rentang 3-5 tahun, dimulai dengan kawasan Sanur pada 2014.
Wilayah Sanur menjadi yang pertama dikembangkan dalam program kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) Bali. Pemerintah Kota Denpasar menganggarkan kebutuhan dana revitalisasi kawasan Matahari Terbit itu mencapai Rp80 miliar.
Dalam hal ini, pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengucurkan dana Rp5 miliar untuk membantu pengembangan KSPN Sanur.
“Dana yang dianggarkan bertahap. Diawali di Sanur karena evaluasi masterplan sudah lebih awal diselesaikan daripada dua lainnya,” ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu dalam rapat Program Aksi KSPN, Senin (21/4/2014).
Secara keseluruhan, pengembangan KSPN yang dilakukan yakni perbaikan di sepanjang 7 Kilometer (Km) tepi Pantai Sanur sampai Pantai Mertasari dan Pantai Matahari Terbit, pengembangan industri kreatif, penataan zonasi antar kios, wisata bahari, serta pengembangan desa percontohan yakni di Serangan.
Untuk daerah Kuta akan dilakukan perbaikan pada Akhir 2014 atau 2015 mendatang. Antara lain, pembenahan Pantai Pandawa, dan pengembangan Desa Adat Kutuh, di Kuta Selatan.
Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto berkomitmen akan berkontribusi terhadap infrastruktur fisik, terutama akses jalan, dan perbaikan sanitasi di lingkungan desa wisata percontohan dalam program KSPN.
Tiga wilayah tersebut diklaim menyumbang hingga 37% terhadap total kepariwisataan nasional serta merupakan pintu masuk utama bagi wisatawan mancanegara. Hal itu yang menjadi salah satu alasan terpilihnya ketiga wilayah dalam program KSPN.
Menanggapi komentar bahwa pariwisata Bali terlalu berfokus pada wilayah Selatan, Mari menjawab pemerintah hanya ingin menjamin kualitas dan menjawab tantangan yang dihadapi oleh Bali Selatan.
Dalam arti, memastikan eksistensi ketiga wilayah tetap ada dengan kualitas yang tidak menurun. KSPN memang bertujuan untuk meningkatkan daya saing destinasi wisata Indonesia secara berkelanjutan.
Pada prinsipnya telah disepakati 19 inisiatif dalam program aksi KSPN pada tahun ini. Klasifikasinya berdasarkan pembangunan klaster Kuta, Sanur, dan Nusa Dua.
Untuk klaster Kuta antara lain, penataan dan pengelolaan sampah di Pantai Batu Bolong, Pantai Mengening, dan Pantai Nelayan. Selain itu, pengembangan wisata bersepeda, agrowisata, dan ekowisata Mangrove Kedonganan.
Rancangan inisiatif klaster Sanur terdiri dari, penataan Pantai Sanur, pengembangan wisata bersepeda, fasilitas komuter trans-Sanur, dan agrowisata.
Terdapat pula pengelolaan sampah berbasis masyarakat, pengembangan ekowisata Mangrove Mertasari dan Serangan, serta pengembangan desa wisata. Terakhir, klaster Nusa Dua ialah penataan dan pengelolaan Pantai Pandawa.
Bali Jalankan Program Kawasan Strategi Pariwisata di 3 Wilayah
Pengembangan kawasan strategis pariwisata di Provinsi Bali mulai dilakukan di tiga wilayah yakni Sanur, Kuta, dan Nusa Dua dalam rentang 3-5 tahun, dimulai dengan kawasan Sanur pada 2014.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Lavinda
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
4 menit yang lalu
Kisi-Kisi untuk Pemegang Saham GOTO Soal Laju 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
19 menit yang lalu
Cara Cek Lokasi TPS dan DPT Online Pilkada Serentak 2024 Hari Ini
34 menit yang lalu