Bisnis.com, LONDON - Angka pengangguran Inggris melorot melampaui estimasi sejumlah ekonomi, mengindikasikan penguatan ekonomi dan menaikkan prospek kenaikan suku bunga acuan.
Badan pusat statistik Inggris melaporkan angka pengangguran turun menjadi 6,9% pada kurun Desember 2013-Februari 2014 dari 7,2% pada November 2013-Januari 2014. Angka tersebut menyentuh level terendah selama 5 tahun terakhir.
Padahal, survei Bloomberg menyatakan penurunan angka pengangguran hanya berada di posisi 7,1%. Data pengangguran kali ini mendukung komentar Bank of England (BOE) Mark Carney yang sempat mengemukakan kemungkinan kenaikan suku bunga acuan.
“Ini [data pengangguran] akan merubah ekspektasi orang-orang terhadap kemungkinan kenaikan suku bunga acuan. BOE tahu ini akan terjadi dan sudah menyiapkan segalanya,” kata Brian Hilliard, ekonom Societe Generale SA di London, Rabu (16/4/2014).
Pound, mata uang Inggris, melonjak 0,5% menjadi US$1,68 pada 10.22 a.m dan naik 0,3% menjadi 82,37 per euro.
Klaim pengangguran, acuan dalam menentukan tingkat pengangguran, turun 30.400 pada Maret dari Februari tahun ini yaitu 37.000.
Data pemerintah juga menunjukkan angka bekerja November 2013-Februari 2014 tumbuh 239.000 menjadi 30,4 juta jiwa. Jumlah pengangguran sendiri juga merosot 77.000 menjadi 2,24 juta jiwa.
Sementara itu, pemerintah juga menyatakan pertumbuhan upah tenaga kerja mengalami kenaikan menjadi 1,7% pada kurun November 2013-Februari 2014.
Pertumbuhan tahunan upah tenaga kerja, tidak termasuk bonus, mencapai 1,4% pada Febrauri 2014, naik dari 1,2% pada bulan sebelumnya. Tetapi, pertumbuhan upah justru melambat pada Maret tahun ini yaitu 1,6%.