Bisnis.com, SEMARANG - Realisasi investasi di Jawa Tengah sepanjang Januari-Maret 2014 mencapai Rp54,73 miliar untuk lima proyek yang diproyeksi menyerap lebih dari 1.000 tenaga kerja.
Kepala Badan Penanaman Modal Daerah Jateng Yuni Astuti mengatakan realisasi tersebut terdiri dari penerbitan dua izin usaha senilai Rp24,73 miliar pada Januari-Februari 2014, ditambah satu izin usaha perluasan Rp15 miliar, dan dua izin usaha perubahan senilai Rp15 miliar pada Maret 2014.
"Di antaranya ada industri karet dan plastik di Karanganyar senilai Rp13,15 miliar dan di Sukoharjo Rp11,58 miliar," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (15/4).
Tahun ini, target realisasi investasi di Jateng ditetapkan sebesar Rp23 triliun. Target tersebut lebih rendah dibandingkan realisasi tahun lalu yang mencapai Rp46 triliun.
Kendati realisasi penanaman modal pada kuartal I/2014 relatif rendah, Yuni optimistis target Rp23 triliun dapat tercapai. Pasalnya, sepanjang tahun lalu BPMD Jateng telah menerbitkan izin prinsip investasi senilai Rp16 triliun yang harus direalisasikan paling lambat dalam dua tahun.
Rencana investasi di Jateng masih didominasi sektor tekstil dan produk tekstil (TPT), produk kayu dan produk manufaktur untuk pengembangan di wilayah Semarang, Kendal, Solo dan Boyolali.
Sementara itu, sepanjang Januari-Maret 2014, izin prinsip yang diterbitkan sebanyak 17 izin senilai Rp7,01 triliun. Rencana investasi tersebut termasuk padat karya dengan proyeksi serapan tenaga kerja sebanyak 19.552 orang.
Beberapa perusahaan yang telah mengantongi izin prinsip perluasan dari BPMD Jateng, yakni PT Indos Istana Furniture, PT Unggul Rejo Wasono, dan PT Sari Warna Asri (Sritex Group).
INVESTASI JATENG: Kuartal I/2014 Capai Rp54,73 miliar
Realisasi investasi di Jawa Tengah sepanjang Januari-Maret 2014 mencapai Rp54,73 miliar untuk lima proyek yang diproyeksi menyerap lebih dari 1.000 tenaga kerja.n
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ana Noviani
Editor : Martin Sihombing
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu