Bisnis.com, MOSKWA—Pemerintah Rusia mendesak perusahaan di negaranya untuk menarik saham dari bursa internasional dan memindahkannya ke domestik guna mengantisipasi sanksi internasional yang dijatuhkan ‘negeri barat’.
Wakil Perdana Menteri Rusia Igor Shuvalov mengatakan langkah pemerintah tersebut bukan kewajiban melainkan hanyalah sebuah himbauan.
Lebih lanjut, keputusan penuh terkait pemindahan saham dari bursa internasional ke domestik terletak pada perusahaan itu sendiri.
“Masih banyak pertanyaan mengenai ketidakpastian ini, kami [pemerintah] hanya ingin mengantisipasi kondisi yang ada saat ini,” ungkapnya di Moskwa, Rabu (9/4/2014).
Amerika Serikat dan Eropa tengah meningkatkan kadar sanksi ekonomi terhadap Rusia setelah Presiden Rusia Vladimir Putin kukuh untuk mencaplok Krimea dari Ukraina.
Sejumlah perusahaan Rusia, termasuk Yandex NV, VimpelCom Ltd., dan Mail.ru Group Ltd. masih melakukan perdagangan saham di luar negeri.Perusahaan lainnya yaitu OAO Lukoil, OAO Gazprom, dan OAP Sberbank tercatat memiliki saham di Rusia dan London.
Indeks saham Rusia, Micex, meningkat 0,2% menjadi 1.352,33 di Moskow, setelah sempat rugi 6,4% sejak 28 Februari tahun ini.
Bloomberg Indeks menunjukkan saham terbesar Rusia yang diperdagangkan di New York justru naik 0,9% dan Russia Depositary Index di London turun 0,2%.
Shuvalov menambahkan pemerintah telah menciptakan kondisi yang cukup “attractive” di Rusia agar perusahaan memutuskan untuk listing di OAO Moscow Exchange.Tidak hanya itu, Rusia juga berencana menjual aset pemerintah ke bursa saham domestik.
Meskipun, niat pemerintah patut diapresiasi, tetapi Jack Arnoff, rekanan Elbrus Capital Partners di London justru masih mempertanyakan langkah Rusia itu.
“Pertanyaannya adalah apakah perusahaan yang akan mendaftar di Moscow Exchange memiliki cukup likuiditas atau tidak dan apakah mereka [perusahaan] yang mendaftar ke sana akan mendapat harga yang bagus,” tekannya.
Untuk itu, dirinya berpendapat Rusia perlu membuat regulasi terkait hak-hak pemegang pemegang saham untuk menarik perusahaan Rusia ke perdagangan domestik.