Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Australia Tony Abbott menyatakan pencarian Malaysia Airlines MH370 telah digambarkan sebagai upaya yang paling sulit dalam sejarah manusia.
Jet penumpang Boeing 777 yang hilang sejak Sabtu (8 Maret 2014) membawa 239 penumpang dan kru, tetapi hingga saat ini belum ditemukan. Bahkan, tim pencari pun belum menemukan puing atau serpihan dari pesawat nahas itu.
Oleh karena itu, tim pencari mulai melakukan pencarian kotak hitam di dalam perairan Samudera Hindia mulai hari ini, Jumat (4/4/2014).
Dilansir dari mirror.co.uk, Jumat (4/4/2014), dalam konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, Abbott mengatakan "Ini adalah waktu yang sangat sulit bagi Perdana Menteri Najib ... area pencarian bergerak ke utara, tapi masih daerah terpencil dan tidak dapat diakses."
"Setiap hari kita bekerja atas dasar potongan-potongan kecil dari informasi, kami menempatkan jigsaw bersama-sama, dan setiap hari kita memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi tentang itu kita tahu lebih banyak tentang apa yang terjadi pada pesawat nahas ... itu yang paling sulit [misi pencarian] dalam sejarah manusia."
Pencarian MH370: Upaya Paling Sulit Sepanjang Sejarah Manusia
Perdana Menteri Australia Tony Abbott menyatakan pencarian Malaysia Airlines MH370 telah digambarkan sebagai upaya yang paling sulit dalam sejarah manusia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Sepudin Zuhri
Editor : Sepudin Zuhri
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu
Target Harga dan Prospek PGAS Jelang 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
10 menit yang lalu
Pengamat: Polisi Pungli di DWP Harus Dipecat dan Dipidana!
27 menit yang lalu
Kaleidoskop 2024: Kasus Korupsi Jumbo Diusut KPK, Mayoritas BUMN
28 menit yang lalu
10 Pekerjaan dengan Gaji Tinggi di Tahun 2025
42 menit yang lalu
PDIP Tanggapi Kritik Gerindra Cs soal PPN 12%: Biasa, Dinamika Politik
52 menit yang lalu