Bisnis.com, SURABAYA--Sebanyak 3 mortir ditemukan saat petugas proyek pembangunan Terminal Teluk Lamong mengeruk dasar laut di kawasan Pelabuhan Tanjuk Perak, Surabaya.
Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong Prasetyadi menguraikan 3 mortir ditemukan saat pengerukan daerah memutar kapal di sekitar dermaga sekitar 2 bulan lalu.
Temuan itu ditindaklanjuti dengan pembersihan kawasan dari potensi adanya bahan peledak, baik mortir maupun ranjau laut.
"Kami bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut yang mempunyai kemampuan untuk pembersihan ranjau dan operasi sudah berlangsung dua minggu dan akan dilakukan sekitar 1 bulan," jelas Prasetyadi seusai sosialisasi persiapan operasional Teluk Lamong, Rabu (2/4/2014).
Dia menguraikan peta laut memang memasukkan kawasan Terminal Teluk Lamong sebagai kawasan ranjau. Melalui pembersihan maka diharapkan kawasan itu ditetapkan sebagai kawasan aman untuk pelayaran.
"Itu penting agar ada jaminan keamanan saat kapal internasional bersandar," tambahnya.
Menurut Prasetyadi, kawasan perairan yang dibersihkan dari ranjau seluas 200 hektare dari 400 hektare wilayah operasional Terminal Teluk Lamong.
Terminal Teluk Lamong merupakan perluasan Pelabuhan Tanjung Perak yang dikelola PT Pelabuhan Indonesia III.
Fasilitas untuk sandar kapal internasional dan domestik bermuatan peti kemas maupun curah kering tersebut sedianya diuji coba Mei mendatang.
Segmen kapal yang dibidik Terminal Teluk Lamong utamanya yang memiliki panjang di atas 120 meter serta memiliki jadwal sandar pasti (window).
Saat ini, pengelola terminal membuka pendaftaran bagi shipping lines yang tertarik sandar di fasilitas yang dilengkapi dermaga sepanjang 500 meter dan lebar 80 meter itu.