Bisnis.com, JAKARTA--AS dan Israel membahas kemungkinan pembebasan mata-mata Israel Jonathan Pollard sebagai upaya untuk menyelamatkan perundingan damai Timur Tengah yang masih memanas, demikian dinyatakan sejumlah sumber, Selasa (1/4/2014).
Belum ada keputusan yang dibuat terkait pembebasan Pollard karena masih membutuhkan persetujuan dari Presiden AS Barack Obama.
Upaya pembebasan Pollard merupakan bagian dari kesepakatan yang lebih besar yang hingga kini belum terselesaikan.
Pembicaraan mengenai pembebasan Pollard dilakukan setelah Menlu AS John Kerry berkunjung ke Israel Senin kemarin.
Kerry mencoba memediasi pertikaian antara Israel dan Palestina terkait pembebasan para tawanan Palestina.
Sebagai imbalan atas pembebasan Pollard, menurut sumber, Selasa (1/4/2014), Israel harus memberikan konsesi yang besar terhadap warga Palestina, termasuk penghentian pembangunan pemukiman.
Selain itu, konsesi itu juga bisa berupa pembebasan tahanan lainnya dan kesepakatan untuk melanjutkan perundingan hingga batas waktu April mendatang.
Pollard merupakan mantan analis intelijen AS yang membelot menjadi mata-mata untuk Israel.
Dia ditahan pada 1987 dan kini masih menjalani hukuman seumur hidup di AS. Penahanan dirinya menjadi salah satu sumber ketegangan antara Israel dan AS.