Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Misteri MH370: Mungkinkah China Salah Lagi?

Temuan objek mencurigakan oleh satelit Gaofen-1 milik China mengingatkan pada klaim temuan pada titik koordinat 105,63 BT-6,7 LU pada 12 Maret 2014.
 Citra satelit China atas objek mencurigakan di Samudera Hindia yang diduga terkait dengan MH370./Reuters-CNSA
Citra satelit China atas objek mencurigakan di Samudera Hindia yang diduga terkait dengan MH370./Reuters-CNSA

Bisnis.com, JAKARTA -- Temuan objek mencurigakan oleh satelit Gaofen-1 milik China mengingatkan pada klaim temuan pada titik koordinat 105,63 BT-6,7 LU pada 12 Maret 2014.

Kali ini, China menyatakan menemukan objek mencurigakan di wilayah Samudera Hindia, pada 18 Maret 2014, dua hari setelah Australia mengumumkan menemukan dua objek yang diduga terkait dengan pesawat MAS-MH370 yang hilang pada 8 Maret lalu.

Pada 12 Maret 2014,China mengklaimsatelitnya menemukan serpihan pesawat Malaysia Airlines pada radius 20 meter di posisi 105,63 derajat bujur timur dan 6,7 derajat lintang utara dalam berbagai ukuran.

Serpihan yang diduga bagian pesawat itu mengapung di permukaan laut masing-masing berukuran 13x18 meter dan 14x19 meter.

Namun, temuan yang sekaligus bakal memperlihatkan keperkasaan teknologi China itu ternyata bukan bagian dari pesawat.

Maka, gugurlah pula kesempatan bagi China menerapkan soft campaign kekuatan militer dan teknologi canggihnya.

Tanggal 20 Maret, PM Menteri Australia Tony Abbott mengumumkan di Parlemen soal temuan yang diduga kuat bagian dari pesawat.

Kali itu, muncul anggapan bahwa Abbott akan melakukan aksi ambil untuk dengan mengumumkan temuan benda tersebut. Tak hanya untuk unjuk keberhasilan di dalam negerinya, tetapi juga memperlihatkan superioritas negeri itu di kawasan Asia Pasifik.

Hitungan sederhananya, Abbott tak akan bertindak gegabah mengumumkan hal itu jika benda yang ditemukan itu tidak memperlihatkan indikasi yang kuat sebagai bagian dari MAS-MH370 itu.

Namun, pencarian yang tak ujung menemukan bukti membuat keyakinan Abbott seakan mengempis. Terlebih, di saat Abbott masih optimistis pun pihak otonomi keselamatan kelautan Australia, AMSA, sudah memberi peringatan kepada semua pihak untuk tidak yakin dulu.

Nyatanya, hingga kini, pencarian di kawasan terpencil di Samudera Hindia yang dipimpin Australia belum membuahkan hasil. Belum ada penemuan atas benda yang diduga terkait dengan MAS-MH370 itu.

Di saat keyakinan Australia seakan mengendur, tiba-tiba pejabat Menteri Transportasi Malaysia Hishammuddin Hussein saat konferensi pers mendapat informasi baru.

Dubes China di Malaysia dikabarkan menerima informasi bahwa satelit China telah menangkap citra sebuah benda berukuran panjang 22 m dan lebar 30 meter di Samudera Hindia, 120 km atau 72 mil dari lokasi puing yang ditemukan satelit Australia.

"Kapal China sedang diberangkatkan menuju lokasi," ujar Hishammuddin kepada wartawan, Sabtu (23/3/2014).

Jika ternyata pencitraan satelit China itu terbukti dengan fisik objek yang mencurigakan terverifikasi sebagai bagian dari MAS-MH370, maka selain China telah memperbaiki kesalahan temuan terdahulu, kali ini Negeri Tirai Bambu itu pun berhasil mendahului Australia, bahkan Amerika Serikat yang baru berencana mengirimkan bantuan teknologi pengintai bawah lautnya dalam pencarian ini.

Di luar soal melakukan bantuan kemanuasiaan, tak bisa disangkal lagi, hilangnya MAS-MH370 menjadi ajang sejumlah negara untuk unjuk kekuatan militer dan teknologinya.

Sekali lagi, jika China menjadi penemu puing pertama, maka inilah kemenangan babak pertama negeri itu dalam babak panjang pencarian MAS-MH370 yang hilang secara dramatis dan misterius.

Atau, mungkinkah China salah untuk kedua kalinya?

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Saeno
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper