Bisnis.com, KUALA LUMPUR/PERTH – Dua pekan pencarian yang belum membuah hasil membuat kerja tim pencari kian diburu waktu.
Menteri Pertahanan dan pejabat Menteri Transportasi Malaysia Hishammuddin Hussein menyebutkan bahwa pencarian berlangsung dalam jarak yang jauh sementara waktu terus bergerak.
Peranti yang dikenal awam dengan istilah kotak hitam berisi rekaman data dan suara hanya akan memancarkan sinyal elektronik dalam tempo sekitar 30 hari. Selebihnya sinyal akan mati, dan jika tak segera ditemukan maka makin sulitlah upaya pencarian.
Dua pekan setelah pesawat MAS-M370 hilang bersama 239 penumpang di dalamnya, pencarian berskala internasional dilakukan di kedalaman perairan Samudera Hindia.
Pencarian hari ini, Sabtu (22/3/2014) merupakan lanjutan dari pencarian setelah pihak Australia menyebutkan ditemukannya puing yang diduga terkait dengan MAS-MH370.
Enam pesawat dan dua kapal dagang kini melakukan pencarian di wilayah yang jarang dikunjungi orang di kawasan selatan Samudera Hindia, tempat di mana satelit menangkap citra objek yang diduga terkait dengan MH370.
Pihak Australia, yang telah mengumumkan temuan benda yang dicurigai sekaligus memimpin misa pencarian di kawasan ini, telah mengingatkan kemungkinan benda yang ditemukan bisa saja berasal dari barang yang dibawa kapal atau berasal dari puing lainnya.
“Walau mungkin ini bukan petunjuk pasti, tapi ini merupakan petunjuk yang paling nyata dari petunjuk lainnya di muka bumi ini dan itu sebabnya begitu banyak pihak yang berupaya dan berminat terlibat dalam pencarian,” ujar pejabat Perdana Menteri Warren Truss kepada wartawan di pangkalan udara Perth.
China, Jepang, dan India sedang mengirimkan lebih banyak pesawat pencari dan kapal angkatan laut Australia serta China juga berada di zona pencarian, yang berlokasi lebih dari 2.000 km atau 1.200 mil arang barat daya Perth.
Kondisi cuaca dilaporkan baik dengan jarak pandang sekitar 10 km atau 6 mil ujar petugas yang terlibat dalam operasi pencarian.
Faktor lain yang menonjol dalam pencarian hari ini, kini lebih banyak mata yang terlibat dan tidak sekadar mengandalkan bantuan peranti teknis paling canggih belaka.
“Meski pesawat ini dilengkapi peralatan dengan teknologi paling maju, kebanyakan dari misi pencarian ini bersifat visual,: ujar Truss, yang juga mengingatkan bahwa benda yang ditangkap satelit bisa saja saat ini sudah tenggelam di dasar Samudera Hindia.
“Ini wilayah yang sangat jauh, meski begitu kami bertekad melanjutkan pencarian sampai kami sungguh-sungguh puas dan yakin bahwa pencarian lebih jauh tidak akan menghasilkan apa pun, dan saya tak melihat itu,” ujarnya.
Juru bicara otoritas keselamatan kelautan Australia AMSA, John Young, operasi pencarian dan penyelamatan masih berlangsung.
“Skenarionya kami ingin menemukan objek ini sebab temuan-temua itu merupakan petunjuk terbaik yang memungkinkan kami bisa menemukan orang-orang yang harus diselamatkan,” ujar Young.
Selain pencarian di Samudera Hindia, pesawat dan kapal pencari juga melakukan pencarian ulang di Laut Andaman yang berada antara India dan Thailand.